Paket Komplit ala TPQ AL Firdaus Bringin Semarang, dari Ngaji Qur’an Hingga Fasholatan

Semarang. EDUKASIA.ID - Sore sehabis ashar di TPQ Al Firdaus Bringin Ngaliyan Semarang tampak beberapa anak tampak sedang melaksanakan sholat, mereka bukan sedang sholat sesungguhnya namun sedang praktek pembelajaran sholat, dikenal dengan ngaji fasholatan.

Pemandangan seperti itu tampak sepekan sekali di TPQ yang menjadi satu dengan surau ini, TPQ Al Firdaus menambahkan fasholatan sebagai salah satu kurikulum tambahan, selain mengaji secara individual dan klasikal dengan metode qiro’ati.

Kepala TPQ AL Firdaus, Rif’an Ulil Huda menyebut Program fasholatan ini diapresiasi oleh wali santri, karena mereka menganggap sholat merupakan kewajiban seorang muslim yang perlu dilatih dan dipelajari sedini mungkin.

“Para orangtua berharap ketika sudah usia  baligh kewajiban tersebut tertanam dalam benaknya,” ungkap Rif’an, Sabtu (26/3/222).


Semangat  para santri patut diakuinya luar biasa, karena keinginan yang kuat untuk bisa sholat, baik gerakan maupun bacaannya. Hal ini terbukti ketika pembelajaran berlangsung tidak sedikit yang tadinya belum hafal bacaan sholat, sekarang sudah bisa shalat baik secara sendirian maupun berjamaah.

Rifan menjelaskan, di sela-sela kegiatan mengaji fasholatan juga diselingi dengan cerita dan kisah para nabi. 

Hal ini dalam rangka memberikan motivasi tersendiri bagi santri TPQ untuk menjaga semangat dan keinginannya untuk terus belajar agama. 

Mengingat tantangan zaman sekarang ini, kiranya para santri perlu dibekali dengan pengetahuan dan iman yang kuat, salah satunya melalui lembaga keagamaan non formal seperti TPQ Al Firdaus yang sudah menjadi lembaga yang terdaftar di Kementerian Agama Kota Semarang.


TPQ Al Firdaus telah berdiri 19 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 14 Desember 2003 seiring dibangunnya musholla Al Firdaus.

Ide awalnya berawal keprihatinan Bapak Nur Cholis, S.Pd.I yang merupakan pendiri Musholla dan TPQ Al Firdaus terhadap anak usia Madrasah setara dengan Sekolah Dasar (SD) di sekitar lingkungan musholla yang di waktu sore kegiatannya hanya bermain, tidak diimbangi dengan kegiatan keagamaan. 

Kemudian mulailah ada 3 santri yang mengaji, bernama Ahmad Ayyub, sekarang sudah menjadi  seorang sarjana Kimia. 

Santri kedua Ahmad Afif, Seorang abdi negara non ASN di sebuah SMP negeri dan santri ketiga Ahmad Yazid yang sekarang menekuni bidang usaha. Ketiga santri itu langsung didik oleh Bapak Nur Cholis dan Istadzah Luluk Muhimmatul Asifah, S.Pd.I

Bermula tiga santri di tahun 2003 tersebut, seiring berjalannya waktu tahun sampai saat ini  tahun 2022 mencapai 129 orang yang diampu 9 ustadz ustadzah. 

Rif’an mengungkapkan bahwa dari cerita bapak Nur Cholis, dengan adanya TPQ masyarakat di sekitar musholla minimal mampu membaca AL Qur’an dengan baik dan benar, TPQ AL Firdaus telah membekali mereka dengan pengetahuan agama terutama bidang aqidah, akhlaq, baik akhlak diri sendiri, orang tua maupun di masyarakat.

Berkah dukungan masyarakat sekitar, mushola dan TPQ hingga kini eksis dan sangat bermanfaat dalam rangka mendidik putra putri menjadi santri yang sholeh-sholehah. 

Sampai saat ini keberadaan TPQ tercatat sebagai lembaga resmi di kementrian agama dengan berakta notaris dibawah yayasan Pendidikan Al Firdaus Bringin nomor 23 Tahun 2017. 

Kontributor : Rif'an Ulil Huda

Editor : Abe Azzahrowi

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top