Ribuan Naskah Kuno di Jateng Segera Diamankan Pemerintah

Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ir Listyati Purnama Rusdiana MSi memperhatikan Naskah Kuno di Museum Kebudayaan Islam Menara AlHusna Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Foto ist.

Semarang. EDUKASIA.ID - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan sejumlah pihak akan melakukan pengamanan naskah-naskah kuno baik yang sudah dibukukan maupun yang masih dalam bentuk manuskrip. Kepala Bidang Pengelolaan Perpustakaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Ir Listyati Purnama Rusdiana MSi menjelaskan, langkah awal pihaknya akan menyusun katalog sebanyak mungkin tentang naskah-naskah kuno di Jawa Tengah.

"Tentu kami tidak bisa bekerja sendirian. Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Agama, Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI), media massa dan pihak-pihak yang mempunyai koleksi naskah-naskah kuno seperti Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan lain-lain,’’ kata Lis Iswar Aminuddin dalam keterangan tertulis yang diterima EDUKASIA.ID.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan MUI Jateng dan MAJT menurut rencana Senin ini (13/4/2023) akan menggelar Forum Group Discussion (FGD) tentang Naskah Kuno.

Didampingi Sub Koordinator Deposit dan Pelestarian Bahan PustakaAprillia Santi P SSos dan dua pustakawan Budi Wahyono dan Ipuk Wahyu Utami, belum lama ini Lis Iswar Aminuddin meninjau sejumlah naskah kuno di Museum Kebudayaan Islam Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Menara Al-Husna MAJT Jalan Gajahraya Semarang.

Lis tampak tertarik memperhatikan surat tulisan tangan Kiai Rivai Batang dalam bentuk Arab Pegon. Sejumlah Al-Qur’an tulisan tangan dan kitab-kitab Mbah Sholeh Darat Semarang juga tak luput dari perhatiannya.

Sekretaris Dewan Pelaksana Pengelola MAJT sekaligus Sekretaris Umum MUI Jateng Drs KH Muhyiddin MAg mendukung langkah Dinas Kearsipan dan Perspustakaan Jateng tersebut. Bahkan Muhyiddin juga menyampaikan terima kasih karena pemerintah memberikan perhatian kepada naskah-naskah kuno terutama karya para alim ulama terdahulu.

'Kalau tidak dilakukan pengamanan, kami khawatir generasi yang akan datang tidak menemui maha karya para ulama yang luar biasa karena dimakan usia, dimakan rayap atau rusak,’’ kata Muhyiddin.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Jateng Drs KH Ali Mufiz MPA juga mendukung langkah Lis Iswar Aminuddin tersebut. Dia mengajak para kiai dan ulama atau ahli warisnya yang hari ini masih menyimpan naskah-naskah kuno karya para ulama untuk bisa memberikan informasi agar pemerintah bisa membantu melakukan pengamanan agar naskah-naskah tersebut tidak rusak.

'"Kami akan menentukan langkah-langkah konkret setelah melakukan FGD Naskah Kuno di MUI Jateng,’’ kata Lis.

Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan pakar naskah kuno UIN Walisongo Semarang Dr KH Anasom M.Hum juga dari Undip Drs H Nur Fauzan Ahmad untuk membantu melakukan langkah-langkah pengamanan naskah kuno.

Pustakawan Budi Wahyono menambahkan, data grand desain yang disusun Perpusnas RI menyebutkan di Jawa Tengah sedikitnya terdapat 4.000 naskah kuno. ‘’Itu yang sudah ada datanya dalam bentuk katalog. Sebagian besar berada di Kota Solo. Tetapi saya yakin di lapangan jumlahnya bisa lebih banyak dari yang tercatat dalam katalog itu,’’ kata Budi yang pernah dinas di Perpusnas tersebut.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top