100 Remah Hikmah (100): Kullun Lillahi


Ilustrasi: Foto pixabay


Penulis: Salahuddin Ibnu Sjahad*

EDUKASIA.ID - Suatu pagi terparkir di depan pondok sebuah mobil minibus dengan tulisan di kaca belakang: KULLUN LILLAHI. Sebuah kalimat singkat yang makjleb bagi saya. 

Rutinitas kadang membuat diri terlena dan terlupa bahwa semua apa yang ada -yang terlihat dan tak terlihat- hanyalah milik Allah semata, sementara segala macam kegiatan yang menyibukkan juga mestinya ditujukan untuk Allah. Begitulah kreatifnya orang-orang Indonesia. 

Ada banyak jalan buat kita berdakwah atau setidaknya menyegarkan otak untuk selalu mengingat Allah. Seperti juga tulisan UTAMAKAN SHOLAWAT (alih-alih Utamakan Selamat) atau doa-doa yang terpampang di bodi dan terkadang di kaca mobil. 

Itu bisa mengimbangi mobil-mobil yang iseng dengan sengaja membuat lukisan air brush jorok dan gambar seronok yang marak di lalu lalang jalanan. 

Terkadang juga terpampang sindiran positif semacam: Jangan Tinggalkan yang Baik Demi yang Menarik. Allah Kariim.. 

Semoga Allah meridloi mereka yang benar-benar mau mengingat-Nya


“Terhadap berbagai persoalan hidup yang kita alami, Tuhan punya jawaban dengan beragam ilmu yang mungkin belum kita tahu, dengan beragam hikmah yang mungkin belum kita rasakan.” – Ayyuubi, Esais.



**** * ****

*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top