Catatan Harian Guru Pemula (13) : Kontak Batin

Arie Irfan
0
Ilustrasi. Foto Unsplash.

Penulis : Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi, M.Ag*

EDUKASIA.ID - 
Aku selalu menyimpan nomor HP semua siswa yang pernah menghubungiku, baik yang kuajar ataupun tidak. 

Terkhusus yang kuajar, memang dari sekian tugas untuk penilaian harian, ada sesekali memang kuminta pengumpulannya via chat WhatsApp dan seketika itu juga kusimpan kontaknya.

Tak hanya berguna bagiku untuk menyisir dan menelusuri sejauh mana pergaulan mereka di dunia maya lewat status harian yang diunggah, atau sesekali memantau siswa yang mungkin begadang sebab terbiasa mengantuk di kelas. 

Lebih dari itu, jika suatu saat status siswa lewat dan moodku kebetulan sedang baik, kukirimkan doa dan Al-Fatihah untuknya agar terfutuh hati dan pikirannya sehingga senang belajar dan mendapat ilmu manfaat.

Selain itu, juga agar status WA-ku yang umumnya berisi edukasi atau inspirasi bisa sedikit menggugah mereka yang melihatnya. Aku berusaha menjadi guru yang baik. Guru yang baik akan selalu menjaga kontak batinnya dengan murid, mendoakan keberkahan ilmu muridnya, meskipun sang murid sudah melupakannya.

Setiap status WA yang kubuat, kuniati mengedukasi atau memberi informasi, lillahi ta'ala, sebab yang menyimpan kontakku dan kusimpan kontaknya dari berbagai kalangan dan bervariasi usianya.

Alhamdulillah kalau direspon positif, tapi juga tak mengapa dan aku biasa-biasa saja ketika para pemirsa tak menyapa.

Dalam doa ratib harianku, selalu kusisipkan:

... بأي مكان كانوا، من الذين يستفيدون بكلامنا، والذين ينتفعون بعلومنا، اللهم علمهم علما نافعا، وبارك لهم في تعلمهم، واكتب لهم النجاح والنجاة في الدين والدنيا والأخرة...

"...Di mana pun mereka berada, siapa pun yang mengambil faidah dari ucapanku, yang mengambil manfaat dari ilmuku, semoga Allah menganugerahkan mereka ilmu yang bermanfaat, semoga Allah memberkati mereka dalam belajarnya, semoga Allah menetapkan bagi mereka kesuksesan dan keselamatan di urusan agama, dunia dan akhirat mereka..."

Aku ingin menjadi manusia yang anfa'uhum linnaas, meskipun hanya berbekal status WA atau postingan sederhana di media sosial lainnya. Barangkali hal-hal sederhana itu kelak lebih bisa menyelamatkanku di akhirat, daripada amal-amal yang belum tentu jelas kadar keikhlasannya.

Berbeda dengan share di grup WA yang artinya memaksa orang lain mendengarkanku dan memperhatikanku, saat orang lain mengunjungi status WA-ku, itu adalah pilihan sukarela. 

Harapanku, mereka yang durasi scroll medsosnya itu mengalihkan dan mengalahkan durasi waktu zikir, bisa dapat manfaat meski sedikit, dari apa yang aku bagikan.


* Pemilik akun FB Salahuddin Ibnu Sjahad dan IG @ibnusjahad adalah seorang guru pengampu mata pelajaran Al-Qur'an Hadis dan Tafsir di MAN Sumenep, alumni Beasiswa Indonesia Bangkit Program Gelar S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top