Forum di Unwahas Semarang, Mencuat Usulan Ada Wamenlu Urusan Dunia Islam

Redaksi
0
Rektor Unwahas Helmy Purwanto dan Dekan FISIP Ali Martin menyerahkan cendera mata kepada para nara sumber Seminar Nasional Politik dan Hubungan Internasional (Senaspolhi) Ke-7 di Kampus Unwahas Semarang, Selasa 26 Agustus 2025.

Semarang. EDUKASIA.ID - Duta Besar Indonesia untuk Kenya sekaligus Republik Demokratik Kongo, Somalia, Uganda, UNEP, dan UN-HABITAT periode 2020-2025 Dr Mohammad Hery Saripudin SIP MA mengatakan, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia Indonesia perlu memperkuat posisinya di organisasi Islam Dunia (OKI). Dia merekomendasikan adanya Wamenlu untuk urusan dunia Islam.

Selain itu untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain Indonesia perlu memperkuat diplomasi pendidikan.

"Bahwa dalam membina kerja sama bilateral, masa depan kerja sama kedua negara itu terletak pada generasi mudanya," kata Dubes Hery dalam Seminar Nasional Politik dan Hubungan Internasional (Senaspolhi) Ke-7 di Kampus Unwahas Sampangan, Kota Semarang, Selasa 26 Agustus 2025.

Sementar itu, dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unwahas Ali Martin menjelaskan, Senaspolhi Ke-7 mengambil tema Ekonomi Politik Indonesia: Strategi dari Hulu hingga Hilir dengan nara sumber Duta Besar Indonesia untuk Kenya Mohammad Hery Saripudin, Komisi Tetap Bidang Perdagangan Internasional Kadin Jateng Ade Siti Muksodah, Kaprodi Magister Ilmu Politik (MIP) FISIP Unwahas Ismiyatun dan Wakil Ketua Kadin Kota Semarang R Ade Sasongko Pramudhito dengan moderator Sugiarto Pramono, Kaprodi Hubungan Internasional FISIP Unwahas.

Rektor Unwahas Helmy Purwanto ketika membuka seminar mengatakan, tema Ekonomi Politik Indonesia: Strategi dari Hulu hingga Hilir, sangat relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini. ‘’Ekonomi dan politik adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Pengelolaan ekonomi dari hulu hingga hilir membutuhkan strategi yang menyeluruh, tidak hanya pada aspek produksi, distribusi, dan konsumsi, tetapi juga pada aspek diplomasi, regulasi, serta pemberdayaan masyarakat,’’ kata Helmy.


Hubungan Bilateral


Dalam paparannya, Dubes Hery mengatakan, diplomasi pendidikan itu penting untuk meneruskan upaya penguatan hubungan bilateral Indonesia kepada generasi muda sebagai penerus bangsa.

"Jadi, bagaimana kita passing the baton, menurunkan, dan membina kader-kader anak muda. Oleh karena itu membutuhkan diplomasi pendidikan. Itu fungsinya," kata dia.

Dia mengatakan diplomasi pendidikan penting untuk dilakukan guna menghasilkan para pelobi Indonesia di luar negeri di masa mendatang.

Pendekatan itu, kata dia, terinspirasi dari bagaimana Barack Obama kecil memandang Indonesia, dan bagaimana kemudian dia menerapkan pemahamannya terhadap nilai-nilai Indonesia itu ke dalam upaya penguatan hubungan dengan RI ketika dirinya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

"Ini menjadi inspirasi, bahwa diplomasi pendidikan itu penting, karena orang kalau sudah ter-inject dengan nilai-nilai Indonesia, ini akan membangun Indonesian lobbyist," katanya.

Selain menekankan pentingnya diplomasi pendidikan dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain, akademisi Universitas Padjajaran Bandung itu juga menyoroti prioritas-prioritas lain yang ingin didorong dalam hubungan bilateral Indonesia ke depan.

Salah satu di antaranya adalah komitmen Indonesia untuk terus berpartisipasi dalam menjaga ketertiban dunia. Komitmen tersebut, kata Hery, didasarkan pada nilai-nilai altruisme atau kepedulian yang terus didorong Indonesia dengan kesadaran bahwa Indonesia tidak dapat hidup sendirian tanpa dukungan dari negara lain.

"Bahwa kita ini hidup di masyarakat internasional, bukan hidup sendiri, tetapi hidup berdampingan," katanya.

Komitmen tersebut, kata dia, tercermin dari pernyataan Menteri Luar Negeri RI Sugiono yang menekankan pentingnya peningkatan peran Indonesia di kawasan global. Selain itu, Menlu Sugiono juga menekankan pentingnya diplomasi kedaulatan dan internasional, penguatan kerja sama ekonomi, pelindungan warga negara Indonesia (WNI) dan penguatan peran diaspora di luar negeri sebagai prioritas Indonesia untuk penguatan hubungan bilateral.

Dia merekomemndasikan kepemimpinan Indonesia di Global South, kawasan Afrika sebagai benua masa depan.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top