Aktifitas pelatihan Mlethek di Gedung Laboratorium Terpadu UIN SATU, Rabu 10 September 2025. Foto ist..
Program pelatihan bertajuk Mlethek (Melek Teknologi) digadang mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) agar lebih lincah menggunakan teknologi, terutama dalam mendukung pekerjaan administrasi dan akademik.
Setidaknya ada 63 peserta yang ikut serta, terdiri dari 60 PPPK dan 3 PNS tenaga kependidikan, pada kegiatan yang dihelat di Gedung Laboratorium Terpadu UIN SATU pada Rabu 10 September 2025, tersebut.
Mereka mendapat pelatihan praktis mulai dari digitalisasi dokumen, kolaborasi online, komunikasi cepat, otomatisasi tugas, hingga pengelolaan data berbasis aplikasi.
Tak sekadar teori, para peserta juga diajak langsung mengoperasikan aplikasi digital yang kerap digunakan sehari-hari.
Peserta mempraktikkan Microsoft Office, Google Docs, Google Drive, hingga pemanfaatan kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan Gemini AI.
Selain itu, aplikasi internal kampus seperti e-Kegiatan, SIMAK, dan e-Budgeting juga dilatih agar lebih optimal dipakai.
Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Abd. Aziz, menuturkan, istilah Mlethek terinspirasi dari pohon yang sedang tumbuh.
“Kalau belum mlethek itu belum ada isinya. Program ini saya harapkan bisa membuat bapak-ibu semua lebih responsif, lebih siap melayani mahasiswa maupun masyarakat umum,” kata Prof. Aziz dalam arahannya.
Menurutnya, pelatihan ini tidak berhenti di satu titik. Ke depan, UIN SATU akan mengadakan program lanjutan agar semua ASN bisa menguasai teknologi sesuai bidang kerja masing-masing.
“Yang sudah bisa, bantu temannya. Yang belum bisa jangan malu, nanti akan ada remidi. Intinya semua harus mampu,” tegasnya.
Selain meningkatkan keterampilan, Rektor juga mengingatkan pentingnya menjaga keamanan data kampus.
Pasalnya, menurut Rektor, penggunaan aplikasi digital menyangkut banyak informasi penting yang harus dijaga kerahasiaannya.
“Tetap jaga integritas, bekerja dengan santun, dan syukuri jabatan yang diamanahkan,” tambahnya.
Bagi sebagian peserta, pelatihan ini terasa istimewa. Seperti diungkapkan salah satu pegawai yang mengaku baru pertama kali mencoba aplikasi berbasis AI.
“Awalnya agak bingung, tapi ternyata bisa membantu pekerjaan jadi lebih cepat. Jadi tidak takut lagi kalau dengar kata AI,” ujarnya.
Rektor berharap, setiap unit kerja nantinya bisa melaporkan perkembangan penggunaan teknologi di bidang masing-masing.
Dengan begitu, kemampuan ASN dapat terus meningkat dan pelayanan kampus makin kuat.
“Semakin baik kemampuan ASN kita, semakin kuat pula UIN SATU dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa dan masyarakat,” tutup Prof. Aziz.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.