Kurang dari 3 Tahun, Dr Ika Nur Pratiwi Tuntaskan Doktor dengan IPK 4.0

Ma'rifah Nugraha
0
Dr Ika Nur Pratiwi S Kep Ns M Kep, dosen Fakultas Keperawatan (FKP) Universitas Airlangga. Foto Unair.

EDUKASIA.ID - Prestasi membanggakan ditorehkan Dr Ika Nur Pratiwi S Kep Ns M Kep, dosen Fakultas Keperawatan (FKP) Universitas Airlangga. Ia resmi menyandang gelar doktor dengan predikat cumlaude hanya dalam waktu kurang dari tiga tahun.

Tak hanya cepat, pencapaiannya juga dibarengi dengan 20 publikasi internasional bereputasi. Dari jumlah itu, empat artikel masuk di jurnal Scopus Q1.

Disertasi Ika mengangkat judul Pengembangan Model Koping Kolektif Berbasis Couple Collaborative Management dan Individual Family Self Management terhadap Perubahan Perilaku dan Kontrol Glikemik Diabetes Mellitus Tipe 2.

Model ini menekankan pentingnya peran pasangan dan keluarga dalam manajemen diri pasien diabetes. Hasilnya, keterlibatan pasangan terbukti mampu meningkatkan kepatuhan medis, memperbaiki perilaku kesehatan, menstabilkan kadar glikemik, sekaligus mendukung kualitas hidup pasien.

Menurut Ika, UNAIR punya ekosistem riset yang kuat, didukung promotor dan co-promotor berpengalaman.

"Saya merasa berada di lingkungan akademik yang inspiratif, sekaligus tetap dekat dengan keluarga yang menjadi prioritas saya,” ujarnya.

Baginya, memilih Program Doktor Keperawatan UNAIR bukan hanya soal akademik. Ia ingin tetap menyeimbangkan peran sebagai peneliti, istri, dan ibu.

IPK Sempurna dan Bebas Ujian Terbuka

Perjalanan studi tentu bukan tanpa tantangan. Ika mengaku harus pintar membagi waktu antara riset, mengajar, dan keluarga. Prinsip man jadda wa jadda menjadi pegangan hingga akhirnya ia meraih IPK sempurna 4.0 dan predikat cumlaude.

Dengan publikasi lebih dari tiga artikel Q1, ia bahkan dibebaskan dari kewajiban mengikuti ujian terbuka.

Salah satu artikelnya di SAGE Open Nursing sudah disitasi oleh jurnal top dunia, seperti JAMA Network Open dan Frontiers in Medicine.

Tak berhenti di sana, Ika bersama tim juga meraih hibah penelitian DIKTI untuk proyek aplikasi Hypertension Healthy Lifestyle Assistant (HELISA). Inovasi ini dipamerkan dalam Research Invention & Community Development Exhibition (HITEX) 2025 dan sukses dipresentasikan di Universiti Malaya.

Usai meraih gelar doktor, Ika bertekad memperluas kolaborasi riset di bidang keperawatan medikal bedah, khususnya penyakit kronis. Ia juga berfokus memperkuat publikasi internasional sekaligus meningkatkan kontribusi pada pengabdian masyarakat.

“Saya ingin menjadi role model bahwa perempuan bisa tetap berkarya di level internasional tanpa meninggalkan peran domestik,” tegasnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top