Ilustrasi. Foto Freepik.
EDUKASIA.ID - Siapa yang masih suka begadang dan merasa mengantuk keesokan harinya? Hati-hati, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak serius bagi kesehatan fisik dan mental.
Mengutip penjelasan Luqman dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), mengantuk adalah efek paling umum dari begadang. Setelah terjaga semalaman, seseorang akan cenderung sering menguap, merasa lelah, dan sulit fokus.
Namun, efek begadang tidak berhenti di situ. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kebiasaan kurang tidur bisa menimbulkan gangguan serius pada tubuh dan pikiran.
Setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda. Rata-rata, orang dewasa memerlukan waktu istirahat selama 7–9 jam per hari, sedangkan anak-anak disarankan tidur antara 10–13 jam. Bagi mereka yang sulit tidur malam, metode tidur bifasik bisa menjadi alternatif.
Saat tidur, tubuh beristirahat, memperbaiki jaringan yang rusak, dan mengisi kembali energi. Tidur juga berperan penting dalam menjaga kestabilan mental. Pada anak-anak dan remaja, fase tidur bahkan menjadi waktu utama bagi tubuh untuk memproduksi hormon pertumbuhan.
Delapan Efek Buruk Begadang
Kepala Badan Layanan Klinik UM Surabaya, Herman Sudjarwo, menjelaskan delapan dampak negatif begadang terhadap kesehatan. Selain rasa kantuk dan kelelahan, kurang tidur juga berpengaruh pada emosi dan kondisi psikologis seseorang.“Kebiasaan sering begadang dapat meningkatkan risiko peningkatan berat badan,” ujarnya.
Menurut Herman, penelitian menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih cepat dibanding mereka yang memiliki waktu tidur cukup. Hal ini membuat pelaku begadang lebih berisiko mengalami obesitas.
“Efek begadang bisa mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat lapar, sehingga pola makan pun sulit untuk dijaga,” jelasnya, Minggu, 19 Juni 2025.
Dampak kedua adalah penuaan dini. Saat kurang tidur, tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres (kortisol) yang dapat merusak kolagen protein yang membuat kulit tetap kencang dan elastis.
“Akibat sering begadang, kulit dan wajah akan menjadi lebih kusam dan kering. Rusaknya kolagen di wajah pun bisa menyebabkan munculnya garis-garis atau kerutan di wajah, flek kehitaman, serta mata panda,” terangnya.
Efek berikutnya, mudah lupa. Saat tidur, otak melakukan regenerasi sel saraf yang penting untuk daya ingat dan konsentrasi.
“Sebaliknya, saat seseorang sering begadang, sel-sel dan jaringan otak akan lebih cepat rusak dan sulit diperbaiki. Hal ini bisa membuat fungsi otak terganggu, sehingga akan lebih sering mengantuk, mudah lupa, dan sulit berkonsentrasi,” jelasnya.
Herman menambahkan, begadang juga bisa menurunkan kemampuan berpikir dan daya nalar.
“Kemampuan memerhatikan sesuatu serta tingkat kewaspadaan juga akan mengalami penurunan. Sulit fokus juga kerap dapat menyebabkan kecelakaan saat berkendara atau bekerja,” imbuhnya.
Efek kelima adalah penurunan gairah seksual (libido). Kurang tidur membuat tubuh mudah lelah, mengantuk, dan stres, sehingga menurunkan minat untuk berhubungan seksual.
Selain itu, begadang dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
“Dalam jangka panjang, efek begadang tersebut bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental, seperti depresi dan gangguan cemas,” ujarnya.
Risiko ini akan semakin tinggi bila seseorang memiliki gaya hidup tidak sehat seperti merokok, jarang berolahraga, dan tidak menjaga pola makan.
Dampak lain yang tak kalah berbahaya adalah peningkatan risiko kanker. Menurut Herman, mereka yang sering kurang tidur atau bekerja malam lebih berisiko terkena kanker dibandingkan dengan orang yang memiliki jam tidur cukup.
Terakhir, begadang bisa menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. Tidur kurang dari enam jam per hari dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh rentan terserang infeksi bakteri dan virus, termasuk COVID-19.
“Setelah mengetahui bahwa efek begadang tidak ada yang baik bagi tubuh, kini saatnya berpikir lagi sebelum memutuskan untuk begadang. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tidur minimal 7 jam setiap harinya,” pungkas Herman.



.png)




Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.