KH Anwar Mansur Lirboyo istikamah mengaji. Foto Dokumen Pondok Lirboyo.
EDUKASIA.ID - Nama Pondok Pesantren Lirboyo tengah ramai dibicarakan usai tayangan program Xpose Uncensored di TRANS7 menuai kontroversi. Segmen yang disiarkan pada 13 Oktober 2025 itu dinilai menyinggung pondok pesantren legendaris di Kediri serta salah satu pengasuhnya, KH Anwar Manshur.
Tak hanya dari kalangan santri Lirboyo, publik juga menyoroti isi tayangan tersebut. Gelombang protes bermunculan di media sosial, memunculkan tagar #BoikotTRANS7 yang sempat jadi trending.
Di tengah sorotan itu, sosok KH Anwar Manshur kembali menjadi perhatian. Dikenal sebagai kiai yang sederhana dan istiqamah, pengasuh Lirboyo ini merupakan rais syuriyah PWNU Jawa Timur masa khidmat 2024–2029.
Mengutip NU Online, KH Anwar merupakan putra dari pasangan KH Manshur Jombang dan Nyai Salamah, putri ketiga KH Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo. Sejak muda, Kiai Anwar dikenal memiliki kebiasaan ibadah yang kuat dan konsisten, terutama dalam mengaji dan shalat malam.
Salah satu santrinya, KH Bagus Ahmadi asal Tulungagung, mengungkapkan bagaimana keteladanan Kiai Anwar dalam keseharian.
"Kiai Anwar sosok yang sangat rajin dan istikamah. Sepanjang yang ia tahu, setiap malam Ramadhan sekitar pukul 02.00 WIB Kiai Anwar melaksanakan shalat malam di Masjid Lawang Songo Lirboyo dilanjutkan dengan i'tikaf,” ujarnya dikutip dari NU Online, Rabu 15 Oktober 2025.
“Sekitar pukul 03.30 WIB kembali ke kediaman di Pondok Putri Hidayatul Mubtadi-at. Kemudian mengimami Shalat Subuh di pondok tersebut. Pukul 7 pagi Kiai Anwar mulai mengaji kitab sampai masuk waktu dhuhur, nonstop tanpa berhenti,” sambungnya.
Menurut Gus Bagus, ada kebiasaan unik dari sang kiai saat mengajar.
Rutinitas tak berhenti di situ. Setelah Dhuhur, Kiai Anwar kadang beristirahat, menerima tamu, atau melakukan kegiatan lain. Menjelang sore, setelah mengimami Shalat Ashar di pondok putri, beliau mengisi pengajian Kitab Dalailul Khairat bersama para santri putri.
“Maghrib, Isya' dan Tarawih mengimami di pondok putri. Usai Shalat Tarawih, Kiai Anwar ngaji dua kitab untuk santri putra dan putri,” kata Gus Bagus.
“Sekitar pukul 03.30 WIB kembali ke kediaman di Pondok Putri Hidayatul Mubtadi-at. Kemudian mengimami Shalat Subuh di pondok tersebut. Pukul 7 pagi Kiai Anwar mulai mengaji kitab sampai masuk waktu dhuhur, nonstop tanpa berhenti,” sambungnya.
Menurut Gus Bagus, ada kebiasaan unik dari sang kiai saat mengajar.
"Selama membaca kitab kuning di hadapan santri-santri, terkadang Kiai Anwar memukul-mukul paha atau membaca kitab sambil berdiri,” tuturnya.
“Untuk pengajian pagi sampai siang, kitab yang dibaca tiap tahun berganti-ganti. Setelah itu mengimami Shalat Dhuhur di Pondok Putri Hidayatul Mubtadi-at," tambahnya.
Rutinitas tak berhenti di situ. Setelah Dhuhur, Kiai Anwar kadang beristirahat, menerima tamu, atau melakukan kegiatan lain. Menjelang sore, setelah mengimami Shalat Ashar di pondok putri, beliau mengisi pengajian Kitab Dalailul Khairat bersama para santri putri.
“Maghrib, Isya' dan Tarawih mengimami di pondok putri. Usai Shalat Tarawih, Kiai Anwar ngaji dua kitab untuk santri putra dan putri,” kata Gus Bagus.
“Pertama, setiap tahun secara istikamah membaca kitab Syarh Ta'limul Muta'allim dan yang kedua berganti-ganti setiap tahunnya," ujarnya.
Menurutnya, pengajian malam Ramadhan biasanya berlangsung hingga pukul 23.00 WIB.
Menurutnya, pengajian malam Ramadhan biasanya berlangsung hingga pukul 23.00 WIB.
“Setelah itu kemungkinan istirahat, dan sekitar pukul 02.00 secara istikamah bangun untuk shalat malam dan i'tikaf di Masjid Lawang Songo Lirboyo,” ujarnya.
Gus Bagus menegaskan, keistikamahan Kiai Anwar tak hanya terlihat di bulan Ramadhan. “Demikian aktivitas Kiai Anwar selama Ramadhan yang saya tahu. Keistikamahan ngaji, mengimami shalat maktubah dan seterusnya tidak hanya di Ramadhan, namun juga di luar Ramadhan,” katanya.
Ia juga mengenang kebiasaan rutin sang kiai di hari Jumat.
Gus Bagus menegaskan, keistikamahan Kiai Anwar tak hanya terlihat di bulan Ramadhan. “Demikian aktivitas Kiai Anwar selama Ramadhan yang saya tahu. Keistikamahan ngaji, mengimami shalat maktubah dan seterusnya tidak hanya di Ramadhan, namun juga di luar Ramadhan,” katanya.
Ia juga mengenang kebiasaan rutin sang kiai di hari Jumat.
“Khusus pada setiap Jumat, sekitar setengah jam sebelum masuk waktu shalat Jumat, Kiai Anwar sudah berada di Masjid Lawang Songo Lirboyo. Kiai Anwar memimpin bacaan Shalawat Jibril sampai masuk waktu Shalat Jumat. Kemudian berkhutbah dan mengimami Shalat Jumat dilanjut wirid setelah Jumat. Setelah itu beliau menuju ke makbarah Lirboyo guna mengimami tahlil sekaligus doanya,” pungkasnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.