Ilustrasi. Foto Freepik.
EDUKASIA.ID - Indonesia kembali diselimuti duka. Rentetan banjir dan banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sejak 21–28 November 2025 meninggalkan jejak luka yang dalam.
Mengutip laman NU Online, hingga Senin, 1 Desember 2025 pukul 17.38 WIB, jumlah korban meninggal tercatat mencapai 593 orang, korban hilang 468 orang, korban luka-luka 2.600 orang, warga terdampak 1,5 juta jiwa, dan total pengungsi menembus 578 ribu orang.
Di tengah situasi tersebut, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan umat Islam, khususnya warga NU, untuk menunaikan shalat ghaib bagi seluruh korban bencana. Ajakan ini menjadi wujud ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah wathaniyyah, sekaligus solidaritas kemanusiaan lintas daerah.
PBNU merujuk panduan tata cara shalat ghaib dari NU Online yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat di berbagai wilayah.
Dalil Shalat Ghaib
Salah satu dasar pelaksanaan shalat ghaib bersumber dari riwayat Abu Hurairah ra yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW menyolatkan Raja Najasyi meski beliau wafat di negeri yang jauh. Hadis tersebut berbunyi:أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ عَلَيْهِ أَرْبَعًا (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
Niat Shalat Ghaib
Hukumnya sama seperti shalat jenazah: fardhu kifayah. Lafal niat dapat disesuaikan dengan jenis kelamin jenazah, jumlah jenazah, serta posisi makmum–imam.Untuk jenazah laki-laki:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ (فُلَانِ) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Untuk jenazah perempuan:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلَانَةٍ) الْغَائِبَةِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامًا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Untuk dua jenazah atau lebih, redaksi menyesuaikan:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَيْنِ/مَيِّتَتَيْنِ ... الْغَائِبَيْنِ/الْغَائِبَتَيْنِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ ...
Sedangkan untuk jumlah jenazah yang banyak, seperti korban bencana di satu wilayah:
أُصَلِّي عَلَى جَمِيعِ مَوْتَى قَرْيَةِ كَذَا الْغَائِبِينَ الْمُسْلِمِينَ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ إِمَامَا/مَأْمُومًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Syarat Sah Shalat Ghaib
NU Online menjelaskan dua syarat utama:- Jenazah berada di tempat jauh atau sulit dijangkau.
- Jika masih satu daerah dan mudah diakses, shalat ghaib tidak diperbolehkan.
- Dipastikan atau diduga kuat jenazah sudah dimandikan.
- Jika ragu, boleh menggantungkan niat dengan syarat “apabila jenazah telah disucikan.”
Rukun Shalat Ghaib
Rukunnya sama dengan shalat jenazah. Ada tujuh poin yang perlu diperhatikan:- Niat.
- Berdiri bagi yang mampu.
- Empat takbir, termasuk takbiratul ihram.
- Membaca Al-Fatihah.
- Membaca shalawat setelah takbir kedua.
- Berdoa untuk jenazah setelah takbir ketiga.
اللهم اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ ... وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Artinya: Ya Allah, ampunilah ia, rahmatilah ia… lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksa neraka.Salam setelah takbir keempat, dengan anjuran membaca doa tambahan:
اللّٰهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ



.png)



Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.