Iman Fadhilah, Dekan yang Terlahir dari Ibu Buta Huruf

Pembawaannya santun, rona wajahnya lebih tampak sebagai seorang pemuda, bukan bapak-bapak, dialah Iman Fadhilah, Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang.


“Ibu saya tidak pernah mengenyam bangku sekolah,” tegasnya pada Edukasia.id mengawali cerita latar belakang kehidupannya.


Karena tak pernah mengenyam bangku sekolah, bahkan ibunya hanya paham bahasa sunda saja.
Meski demikian, dirinya sangat mengapresiasi sang ibu.


“Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat jika sekira capaian akademis saya dikatakan hebat, maka sejatinya yang hebat adalah ibu saya, seorang wanita yang tak lulus SD namun berhasil memiliki anak yang berpendidikan hingga S3,” tuturnya penuh keharuan.


Belum genap 40 tahun sudah jadi doktor
Iman Fadhilah, belum lama ini meraih gelar doktor Konsentrasi Hukum Islam di depan sidang promosi doktor di Universitas Negeri Walisongo (UIN Walisongo) Semarang.
 
Prosesi akademis tertinggi tersebut ia lakoni beberapa hari jelang usianya menginjak usia 38 tahun, yakni tepatnya enam hari sebelum hari kelahirannya yakni 25 oktober.
 
Capaian tertinggi dalam jenjang akademis tersebut didedikasikannya kepada berbagai pihak, utamanya ditujukan pada ibu, figur teladan yang mengasuhnya sejak kecil dan setiap hari melafalkan doa untuk kehidupan anak-anaknya.



Berhaji usia muda, gratis pula!
Majelis Zikir dan Shalawat Al Fadhilah Tembalang ini mengisahkan saat pertama kalinya dirinya ditawari masuk jajaran kepengurusan pengurus wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah.
 
Dalam usianya yang baru tiga puluhan tahun telah dipercaya masuk dalam struktur kepengurusan PWNU jateng bahkan untuk posisi pengurus harian, menurutnya suatu keberkahan tersendiri.
 
Wakil Sekretaris PWNU Jawa Tengah ini mengaku telah mendapat banyak barokah berkhidmah di NU.
Puncak dari khidmah di NU yang ia rasakan adalah dapat naik haji berkat porsi PWNU Jateng.
 
Sosok low profil ini merasa sangat beruntung bisa menunaikan ibadah haji melalui PWNU, meski usianya sangat muda. Menurutnya keberkahan tersebut tidak bisa direncanakan oleh siapapun

SDM Handal dari hobi Membaca, Menulis dan Diskusi
Sekretaris Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah ini mengaku memiliki hobi membaca, menulis, dan berdiskusi.
 
Kepiawaian menulisnya juga dibuktikan saat dirinya menyelesaikan kuliah S1 IAIN walisongo. karya tulisnya berupa skripsi tersebut mendapatkan penghargaan dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
 
“Saya meraih penghargaan sebagai penyusun skripsi terbaik, kala itu” ucapnya.
 
Kesukaannya berdiskusi juga sering direpresentasikan pada berbagai forum disuksi, salah satunya di forum Yayasan Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSa) Semarang, yang saat ini ia menjabat sebagai wakil ketua.


buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top