Sekolah Anak Laut

Anak-anak Suku Bajo, dok. Pint


Indonesia sebagai negara maritim terdiri dari ribuan pula. Tidak menutup kemungkinan jika penghuninya juga tersebar ke berbagai penjuru, tak terkecuali Pulau Kaledupa. Berjarak 2 mil dari darata terdekat, kepulauan yang terkenal dengan sekolah tengah laut ini terletak di Perkampungan Bajo, Suku anak laut terluas di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat.

SD Mantigola, sekolah anak laut sendiri memiliki peraturan yang sedikit berbeda dengan sekolah pada umumnya. Terletak di tengah laut, SD Mantigola punya jadwal piket harian untuk semua siswanya, bukan untuk membersihkan ruang kelas, tetapi untuk menjemput dan mengantar pulang 5 guru dan 1 kepala sekolahnya.

Jadwal harian ini bukanlah kegiatan sukarela anak-anak, sebuah kewajiban yang harus diterima jika mereka bersekolah di SD Mantigola. Sebagaimana sekolah pada umumnya, punishment juga diterapkan kepada anak-anak malas, telat atau bahkan tidak melaksanakan jadwal piket.

Berjemur di tengah lapangan dan menghadap bendera, berdiri di ujung kelas dengan satu kaki atau membersihkan toilet adalah hukuman yang dilakukan sekolah pada umumnya. Memancing ikan di laut yang hasilnya harus diserahkan kepada guru-gurunya adalah hukuman yang harus diterima anak-anak yang melanggar.

Sebaliknya, anak-anak tidak merasa terbebani atau bahkan keberatan. Hukuman bagi siswa SD Mantigola adalah penghiburan, tidak ada raut penyesalan yang ada hanya senyum dan tawa riang. Roem Topatimasang dalam bukunya "sekolah itu candu" menjelaskan, the moment of being exist dirinya meragukan apakah masih ada makna sekolah bagi mereka seperti membaca, menulis dan menghitung. Atau jangan-jangan, hukuman "memancing ikan" justru sekolah mereka yang sebenarnya.

Sekolah anak laut dengan sistem piket dan hukuman yang dianggap anak sebagai hal yang menyenangkan justru menampar kenyataan pendidikan masa kini. Sistem yang berubah-ubah, kurikulum dan panduan yang berganti seiring pergantian menteri membuat anak terbebani dan sulit beradaptasi. Sekolah anak laut mengajarkan bahwa belajar dapat dari mana saja, dan hukuman bisa digantikan dengan hal yang menunjang kemajuan anak.


buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top