
Dua siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang yang baru saja mengukir sejarah. Foto: Kemenag
Edukasia.id - Prestasi membanggakan datang dari Tim Olimpiade Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang yang baru saja mengukir sejarah di ajang Asian Physics Olympiad (APHO) 2025 yang diselenggarakan di Arab Saudi.
Dua siswa madrasah yang berada di bawah naungan Kementerian Agama ini berhasil meraih medali dalam kompetisi fisika internasional tersebut, Minggu (11/5/2025).
Arkaan Javier, siswa kelas XII MIPA 7, berhasil meraih Honourable Mention (HM) setelah menampilkan kemampuan luar biasa di arena kompetisi.
Arkaan Javier, siswa kelas XII MIPA 7, berhasil meraih Honourable Mention (HM) setelah menampilkan kemampuan luar biasa di arena kompetisi.
Sementara itu, Muhammad Dakita Arfa Alfaritsi yang juga berasal dari kelas XII MIPA 8, sukses menyabet medali perunggu. Keduanya tergabung dalam Tim Nasional Olimpiade Fisika Indonesia dan bersaing dengan ratusan pelajar unggulan dari seluruh Asia dalam ujian fisika teoretis dan eksperimen yang sangat ketat.
MAN 2 Kota Malang Bangga dan Bersyukur
Kepala MAN 2 Kota Malang, Samsudin yang mengikuti pengumuman hasil kejuaraan secara daring, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas pencapaian tersebut.“Kami merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang luar biasa ini. Keberhasilan Arkaan dan Dakita tidak hanya membanggakan nama MAN 2 Kota Malang, tetapi juga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” katanya.
Samsudin berharap, prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi dalam bidangnya masing-masing.
Samsudin berharap, prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya untuk terus berusaha dan berprestasi dalam bidangnya masing-masing.
“Kami ingin prestasi ini menjadi motivasi bagi semua peserta didik untuk terus berjuang dan menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” tambahnya.
Wulaidah, Ketua Olimpiade dan Riset Madrasah, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari proses pembinaan yang panjang dan seleksi nasional yang sangat kompetitif.
Wulaidah, Ketua Olimpiade dan Riset Madrasah, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari proses pembinaan yang panjang dan seleksi nasional yang sangat kompetitif.
“Perjalanan menuju APHO bukan hal yang mudah. Arkaan dan Dakita telah melalui berbagai tahapan seleksi dan pelatihan yang intensif. Prestasi ini membuktikan bahwa siswa madrasah mampu bersaing di tingkat internasional,” jelas Wulaidah.
Tambahan informasi, APHO merupakan kompetisi fisika yang sangat bergengsi di Asia, di mana para peserta tidak hanya diuji dalam penguasaan teori fisika, tetapi juga kemampuan eksperimen dan pemecahan soal-soal terapan yang kompleks.
Tambahan informasi, APHO merupakan kompetisi fisika yang sangat bergengsi di Asia, di mana para peserta tidak hanya diuji dalam penguasaan teori fisika, tetapi juga kemampuan eksperimen dan pemecahan soal-soal terapan yang kompleks.
Kata Arkan dan Damita
Dalam kesempatan wawancara daring, Arkaan Javier mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini.“Saya merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari tim nasional. Pengalaman berkompetisi di tingkat Asia dan bekerja keras bersama mentor adalah pengalaman yang tak ternilai,” ujar Arkaan.
Muhammad Dakita Arfa Alfaritsi juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan.
Muhammad Dakita Arfa Alfaritsi juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan yang diberikan.
“Saya belajar banyak dari APHO 2025, dan saya percaya bahwa usaha keras selalu membuahkan hasil. Saya sangat berterima kasih atas dukungan dari para guru dan doa dari keluarga besar MAN 2 Kota Malang yang selalu mendukung saya,” kata Dakita.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.