
Peluncuran Program Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch IX, Senin (26/5/2025). Foto: Kemendikbud.
EDUKASIA.ID - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) resmi meluncurkan Program Beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Batch IX, Senin (26/5).
Peluncuran ini dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, bersama Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti Kemdiktisaintek, Sri Suning Kusumawardani.
Apa itu PMDSU?
PMDSU merupakan program strategis yang bertujuan mencetak dosen masa depan dengan kualifikasi doktor dalam waktu empat tahun melalui jalur pendidikan terintegrasi magister dan doktor.Program ini dirancang untuk mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi, memperkuat kapasitas kelembagaan, serta memperluas jejaring penelitian nasional dan internasional.
Dua Skema PMDSU
Dalam peluncuran kali ini, PMDSU menghadirkan dua skema utama, yakni PMDSU Reguler dan PMDSU Joint Degree, guna mendorong kolaborasi internasional dan penguatan institusi.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, menyatakan bahwa dua skema ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem program pascasarjana baik di level individu maupun institusi.
“Kita juga menguatkan skema joint degree untuk mengekspos peserta didik terhadap perguruan tinggi luar negeri,” ujar Khairul.
Dikatakan, wejak pertama kali digulirkan pada 2013, PMDSU telah menarik 18.419 peminat dengan dukungan 1.168 promotor dari 27 perguruan tinggi penyelenggara. Hingga kini, program ini telah meluluskan 1.565 mahasiswa, menghasilkan 2.839 artikel ilmiah, dengan 2.091 di antaranya terindeks internasional bereputasi.
Dari para alumni, 57,7 persen tercatat berkarier sebagai dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta, 22,48 persen sebagai peneliti, dan 19,75 persen sebagai praktisi industri, perekayasa, hingga guru.
Kemdiktisaintek juga memastikan akan memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari pendanaan riset hingga fasilitas kemitraan internasional guna mendukung keberhasilan program ini.
Tambahan informasi, program ini menggandeng 27 perguruan tinggi mitra, terdiri dari 21 penyelenggara lama dan enam penyelenggara baru.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Khairul Munadi, menyatakan bahwa dua skema ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem program pascasarjana baik di level individu maupun institusi.
“Kita juga menguatkan skema joint degree untuk mengekspos peserta didik terhadap perguruan tinggi luar negeri,” ujar Khairul.
Dikatakan, wejak pertama kali digulirkan pada 2013, PMDSU telah menarik 18.419 peminat dengan dukungan 1.168 promotor dari 27 perguruan tinggi penyelenggara. Hingga kini, program ini telah meluluskan 1.565 mahasiswa, menghasilkan 2.839 artikel ilmiah, dengan 2.091 di antaranya terindeks internasional bereputasi.
Dari para alumni, 57,7 persen tercatat berkarier sebagai dosen di perguruan tinggi negeri maupun swasta, 22,48 persen sebagai peneliti, dan 19,75 persen sebagai praktisi industri, perekayasa, hingga guru.
Kemdiktisaintek juga memastikan akan memberikan dukungan menyeluruh, mulai dari pendanaan riset hingga fasilitas kemitraan internasional guna mendukung keberhasilan program ini.
Tambahan informasi, program ini menggandeng 27 perguruan tinggi mitra, terdiri dari 21 penyelenggara lama dan enam penyelenggara baru.
Adapun enam perguruan tinggi penyelenggara baru adalah Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jember, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Katolik Atmajaya Jakarta, dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Jadwal Pendaftaran PMDSU Batch IX 2025
- Pendaftaran: 26 Mei–26 Juni 2025
- Seleksi, pleno, dan penetapan: 31 Juli 2025
- Pengumuman penerima beasiswa: Agustus–September 2025
- Penyaluran dana beasiswa: Oktober 2026
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.