Edukasia.id - Mobilitas sosial merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Istilah mobilitas berasal dari bahasa Latin mobilis yang berarti mudah berpindah atau bergerak.
Sementara itu, kata sosial merujuk pada hubungan antarindividu atau kelompok dalam masyarakat. Maka, secara umum, mobilitas sosial dapat diartikan sebagai perpindahan posisi seseorang atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat.
Melansir dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mobilitas sosial adalah perpindahan status atau kedudukan seseorang atau sekelompok orang dari satu lapisan sosial ke lapisan lainnya. Perpindahan ini bisa bersifat naik, turun, atau hanya berpindah peran dalam tingkat sosial yang sama.
Contoh mobilitas sosial bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang pegawai rendahan yang setelah pensiun memulai usaha dan sukses menjadi pengusaha. Ini merupakan contoh mobilitas sosial ke atas. Sebaliknya, jika seseorang yang berasal dari keluarga kaya gagal mempertahankan usahanya hingga akhirnya jatuh miskin, itu disebut mobilitas sosial ke bawah.
Melansir dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, mobilitas sosial adalah perpindahan status atau kedudukan seseorang atau sekelompok orang dari satu lapisan sosial ke lapisan lainnya. Perpindahan ini bisa bersifat naik, turun, atau hanya berpindah peran dalam tingkat sosial yang sama.
Contoh mobilitas sosial bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang pegawai rendahan yang setelah pensiun memulai usaha dan sukses menjadi pengusaha. Ini merupakan contoh mobilitas sosial ke atas. Sebaliknya, jika seseorang yang berasal dari keluarga kaya gagal mempertahankan usahanya hingga akhirnya jatuh miskin, itu disebut mobilitas sosial ke bawah.
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Secara umum, mobilitas sosial terbagi menjadi dua bentuk utama, yaitu mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.1. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas vertikal terjadi ketika seseorang berpindah dari satu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Mobilitas ini terbagi menjadi dua:- Mobilitas Vertikal ke Atas (Social Climbing): Terjadi ketika seseorang mengalami peningkatan status sosial. Contohnya, seorang karyawan berprestasi yang diangkat menjadi kepala bagian, lalu naik menjadi manajer, dan akhirnya menjadi direktur. Ini menunjukkan adanya perpindahan ke lapisan sosial yang lebih tinggi.
- Mobilitas Vertikal ke Bawah (Social Sinking): Merupakan penurunan status sosial. Proses ini seringkali berdampak pada kondisi psikologis seseorang karena perubahan kedudukan juga bisa memengaruhi hak dan kewajibannya. Contohnya, seorang pengusaha sukses yang bangkrut dan kehilangan status sosialnya.
2. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas horizontal terjadi ketika seseorang berpindah kedudukan dalam lapisan sosial yang sama derajatnya. Artinya, tidak ada kenaikan atau penurunan status.Misalnya, seorang guru yang pindah mengajar dari satu sekolah ke sekolah lain, atau seorang karyawan yang berpindah kerja ke perusahaan lain dengan posisi dan tanggung jawab yang setara.
Itulah informasi terkait mobilitas sosial, mulai dari pengertiannya hingga bentuk-bentuknya. Semoga bermanfaat!
Itulah informasi terkait mobilitas sosial, mulai dari pengertiannya hingga bentuk-bentuknya. Semoga bermanfaat!
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.