Sepekan, MI Miftahul Akhlaqiyah Semarang Datangkan Tiga Tamu Asing

Redaksi
0
Flyer English Day dengan penutur asli di MI Miftahul Akhlaqiyah. Foto ist.

Semarang. EDUKASIA.ID - Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Akhlaqiyah Ngaliyan Semarang pekan ini akan mendatangkan tiga tamu dari mancanegara, yakni Mesir, Rumania dan Denmark.

Hal itu dinyatakan Kepala MI Miftahul Akhlaqiyah, H. Rif’an Ulil Huda, Rabu 20 Agustus 2025.

Tamu pertama akan didatangkan pada Kamis, 21 Agustus 2025, yakni ulama besar Mesir, Seikh Asyrof Hasanain, Imam Masjid Al-Azhar Cairo.

Menurut Rif'an, pemegang sanad Qiro’ah Asyroh akan memimpin ijazah sanad Al-Qur’an dan Kitab Tajwid Tuhfatul Athfal.

"Beliau akan hadir setelah memberikan ijazah dalam kegiatan kolaboratif yayasan penaung MI Miftahul Akhlaqiyah (Yayasan Miftahul Huda Bringin) bersama pesantren-pesantren mitra," jelasnya.

Kehadiran ulama Mesir itu menurutnya menegaskan pentingnya sanad sebagai mata rantai keilmuan yang menjaga otentisitas ajaran dari generasi ke generasi.

Ulama Mesir itu dijadwalkan akan berkunjung melihat aktifitas pembelajaran di MI Miftahul Akhlaqiyah.

Selang dua hari, pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pihaknya akan menyambut dua tamu asing lain dalam kegiatan English Day. Ms. Iarina Monoranu, berkewarganegaraan Rumania dan Ms. Line Overgaard Christensen berkewarganegaraan Denmark.

Keduanya dijadwalkan hadir langsung untuk berinteraksi dengan para siswa dalam bahasa Inggris, sekaligus memotivasi siswa untuk studi tingkat lanjut di luar negeri.

"Kegiatan dengan dua native speakers (penutur asli) itu akan diwarnai sesi perkenalan, tanya jawab, hingga permainan bahasa yang dirancang agar siswa belajar Inggris secara menyenangkan dan otentik," tukas Rif'an.

Momentum beberapa tamu asing dalam sepekan itu menurutnya secara implisit menegaskan diri sebagai madrasah yang mampu menjembatani globalisasi tanpa meninggalkan akar tradisinya.

“Kami ingin anak-anak merasakan pengalaman belajar yang luas, tidak hanya dari guru di kelas, tapi juga dari tamu luar negeri. Kehadiran ulama Mesir memperkuat sanad keilmuan Al-Qur’an, sementara English Day menumbuhkan keberanian berbahasa Inggris," ujarnya.

"Dua hal ini sama-sama membentuk karakter siswa: percaya diri, berwawasan global, namun tetap kuat dalam akhlak dan tradisi Islam," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top