Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian RPH baru. Foto Humas Jateng.
EDUKASIA.ID - Kebutuhan akan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) bersertifikat halal di Jawa Tengah makin mendesak. Menjawab tantangan itu, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menggagas pendirian RPH baru yang mengedepankan standar halal. Pemprov Jateng pun langsung merespons positif.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif tersebut. Hal itu disampaikannya saat beraudiensi dengan sivitas akademika UIN Walisongo di ruang kerjanya, Kamis, 17 Juli 2025.
"Pada prinsipnya, kami dari pemerintah bersifat mendampingi. Kesiapan teknis dan pelaksanaan pembangunan RPH akan dikerjakan oleh pihak pengusul, tetapi untuk perizinan sampai sertifikat halal, kami siap memfasilitasi,” ujar Taj Yasin.
Ia menilai, daerah seperti Pati Raya dan Banyumas Raya masih kekurangan RPH yang memenuhi standar halal. Ketersediaan fasilitas yang memadai dinilai penting agar masyarakat bisa mendapatkan produk hewan yang tidak hanya higienis, tapi juga sesuai syariat.
"Sejumlah wilayah, seperti Pati Raya dan Banyumas Raya membutuhkan RPH yang bersertifikat halal, karena sampai saat ini belum tersedia RPH secara memadai, yang artinya jumlah atau kualitas RPH yang ada belum memenuhi standar atau kebutuhan," jelasnya.
Dalam pertemuan itu, sejumlah agenda lain turut dibahas. Mulai dari penguatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik hingga beasiswa santri bagi lulusan pesantren yang ingin melanjutkan ke jenjang S1.
Taj Yasin menyebut, Pemprov Jateng tak ingin KKN hanya jadi rutinitas akademik. Ia berharap mahasiswa yang terjun ke masyarakat juga membawa pulang data, masukan, hingga ide pembangunan dari akar rumput.
“Contohnya di UNS, kami melepas ikut mahasiswa KKN ke seluruh nusantara. Laporan KKN bukan hanya untuk nilai, tapi kami dorong ada resume (rangkuman) masukan dari mahasiswa, terutama yang bertugas di wilayah Jawa Tengah,” ucapnya.
Soal beasiswa, Pemprov tetap memberi perhatian bagi santri dan masyarakat umum, meski alokasinya masih terbatas.
"Ia menuturkan pihaknya fokus ke S1, baik dari pesantren maupun masyarakat umum, bisa kami bantu melalui beasiswa. Walaupun alokasi beasiswa tidak besar, kontribusi dari kampus, seperti UIN Walisongo terhadap masyarakat Jawa Tengah itu sangat kami apresiasi,” ujar Wagub.
Dari pihak kampus, Wakil Rektor III UIN Walisongo, Hasan Asy'ari Ulama'I menyatakan kesiapan mendukung pendirian RPH halal, khususnya dalam aspek sumber daya manusia.
“Kalau nanti ada penambahan RPH, kami siap membantu dalam penyiapan SDM (sumber daya manusia)-nya," katanya.
Hasan juga membeberkan bahwa UIN Walisongo melalui Walisongo Halal Center sudah menyiapkan lebih dari 500 juru sembelih halal (Juleha) bersertifikat.
"Kami ingin masyarakat Jawa Tengah semakin siap dan sadar akan pentingnya konsumsi produk halal,” pungkasnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.