Menag Resmikan Dapur MBG di Bone, Sajikan 4.000 Porsi untuk Santri

Ma'rifah Nugraha
0
Dapur Makan Bergizi Gratis Pertama di Kabupaten Bone. Foto Kemenag.

EDUKASIA.ID - Sebuah dapur besar dengan kapasitas hingga 4.000 porsi per hari resmi berdiri di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ikhlas, Desa Ujung, Kabupaten Bone. Bukan sekadar dapur, tempat ini menjadi simbol baru pemenuhan gizi santri sekaligus penggerak ekonomi warga sekitar.

Menteri Agama Nasaruddin Umar meresmikan langsung Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang dikenal sebagai Dapur Makan Bergizi Gratis (Dapur MBG), Minggu, 27 Juli 2025.

Turut hadir dalam peresmian ini Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo. Adapun dapur MBG ini menjadi yang pertama di Kabupaten Bone. Rencananya, operasional penuh akan dimulai pada awal Agustus 2025. Dalam sehari, dapur ini akan memproduksi antara 3.000 hingga 4.000 porsi makan siang untuk para santri.

Proses masak dilakukan oleh sekitar 50 juru masak yang terbagi dalam tiga shift. Aktivitas berlangsung selama lima hari kerja setiap pekan.

“Kami berharap dapur ini dapat menjadi model layanan gizi yang tidak hanya sehat, tetapi juga berkelanjutan,” ujar Menag Nasaruddin dalam sambutannya.

Menurutnya, kehadiran Dapur MBG bukan hanya soal pemenuhan nutrisi, tapi juga menjadi bagian dari sistem pendukung pendidikan di pesantren.

“Ini langkah penting dalam memperkuat sistem dukungan sosial dan pendidikan di lingkungan pesantren,” lanjutnya.

Dikatakan, bahan pangan untuk dapur ini seluruhnya akan dipasok dari warga lokal. Dari laut, ladang, hingga kandang, semuanya berasal dari Kabupaten Bone.

“Ikannya dari nelayan setempat, sayur-mayur dari pedagang lokal, ayam dan daging juga dari peternak di sekitar sini," ujarnya.

"Jadi, selain menyuplai makanan bergizi, dapur ini juga menjadi penggerak ekonomi warga. Manfaatnya akan dirasakan langsung oleh masyarakat,” jelas Menag.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Badan Gizi Nasional dan Presiden RI atas peluncuran program ini.

“Atas nama warga Desa Ujung dan sekitarnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan BGN,” ucapnya.

“Kami merasa sangat bangga dan gembira karena Bone dipilih menjadi tempat penyelenggaraan program ini,” lanjutnya.

Kementerian Agama, kata Nasaruddin, berkomitmen penuh menjadikan Dapur MBG sebagai model nasional layanan pemenuhan gizi di lingkungan pesantren.

Ia menuturkan pihaknya akan menjadikan dapur ini sebagai salah satu rumah gizi terbaik.

"Kami akan terus melengkapi fasilitas yang ada agar kualitasnya melampaui standar yang ditetapkan BGN. Ini sejalan dengan visi Pondok Pesantren Al-Ikhlas sebagai pesantren berkelas internasional,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi BGN Nyoto Suwignyo memastikan dapur akan mengedepankan prinsip gizi seimbang dan keberagaman menu yang tetap berakar pada kearifan lokal.

Ia menuturkan supan bergizi artinya makanan yang seimbang antara protein, karbohidrat, sayuran, dan buah.

"Menu akan disesuaikan dengan bahan pangan lokal agar masyarakat merasa dekat dan akrab dengan makanan yang disajikan,” ujarnya.

Nyoto juga menyoroti pentingnya aspek keamanan pangan dalam operasional dapur ini.

Pihaknya bertanggung jawab menyiapkan makanan yang aman. Makanan yang tidak aman tidak layak disebut makanan karena dapat membahayakan kesehatan.

"Karena itu, pengawasan dan standar keamanan pangan akan terus kami tingkatkan agar dapur ini menjadi contoh nasional,” pungkasnya.

Peresmian ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Saharuddin, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Kepala Kemenag Bone, serta Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI Helmi Nasaruddin Umar bersama anggota DWP lainnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top