Menag Nasaruddin Usung Kurikulum Cinta, Ini 5 Pilar Utamanya
Kamis, Agustus 14, 2025
0
EDUKASIA.ID - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memaparkan lima asas utama dalam konsep Kurikulum Cinta yang akan diterapkan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Konsep ini menekankan pentingnya cinta sebagai fondasi pendidikan berbasis nilai spiritual dan kemanusiaan.
“Ada lima asas utama cinta: cinta kepada Tuhan, manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta,” ujar Menag saat membuka kegiatan Koordinasi Finalisasi Naskah Kurikulum Berbasis Cinta di Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025.
Menurut Menag Nasaruddin, cinta kepada Tuhan menjadi titik awal yang tak terpisahkan dari lahirnya bentuk cinta lainnya. Ia menyebutkan bahwa hubungan spiritual yang kuat dengan Sang Pencipta akan menciptakan sikap penuh kasih terhadap seluruh ciptaan-Nya.
Ia menuturkan Cinta kepada Tuhan akan menjadi fondasi kuat untuk menumbuhkan cinta pada manusia, hewan, tumbuhan, dan seluruh ciptaan-Nya.
Ia juga menekankan bahwa cinta kepada sesama manusia harus tercermin dalam sikap saling menjaga dan menghargai.
“Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita tidak boleh saling menghancurkan. Manusia adalah makhluk paling sempurna dan paling dicintai Tuhan. Kita diciptakan bukan untuk bermusuhan, tetapi untuk saling menyayangi,” tegas Menag.
Tak hanya soal hubungan antarmanusia, Kurikulum Cinta juga mencakup kepedulian terhadap hewan, tumbuhan, dan keseimbangan ekosistem. Nasaruddin mengingatkan bahwa setiap elemen dalam alam semesta punya peran masing-masing.
“Allah menciptakan seluruh ekosistem sebagai satu kesatuan yang saling bergantung. Tidak ada yang hadir tanpa alasan,” ungkapnya.
Dalam konteks keberagaman agama, Menag menegaskan bahwa inti dari semua agama sebenarnya sama yakni cinta. Meskipun tampak berbeda di permukaan, semua agama mengarah pada nilai kasih dan kebaikan.
“Sesuatu yang tampak beragam pada hakikatnya berasal dari satu kesatuan. Begitu pula agama, jika dipahami secara mendalam, semuanya bermuara pada satu hal: cinta,” katanya.
Ia berharap konsep ini tidak hanya menjadi gagasan ideal, tapi juga dapat diterjemahkan ke dalam kurikulum yang nyata, menarik, dan membangkitkan semangat belajar mahasiswa.
“Konsep cinta harus disajikan secara cakap dalam kurikulum, sehingga mampu membangkitkan rasa ingin tahu dan motivasi belajar mahasiswa,” pungkasnya.
Diketahui, Acara ini digelar oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam Kemenag.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Kamaruddin Amin dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Suyitno.
Bagikan ke aplikasi lainnya
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.