Ruchman Basori di PBAK UIN Ponorogo: Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

Redaksi
0
Ruchman Basori (baju biru dongker) saat Orasi Kebangsaan PBAK UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo pada Kamis 14 Agustus 2025. (foto ist).

Ponorogo. EDUKASIA.ID
- Indonesia adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Mewujudkan kehidupan beragama yang baik berarti juga mewujudkan kehidupan berbangsa yang harmonis. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag RI, Ruchman Basori saat Orasi Kebangsaan PBAK UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo pada Kamis 14 Agustus 2025.

Ruchman mengajak para mahasiswa untuk memadukan kecintaan kepada agama dan negara dalam satu tarikan nafas, sebagaimana nilai luhur hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman).

“Mahasiswa baru UIN Ponorogo adalah asset bangsa yang harus digembleng intelektual, moral dan keterampilannya sehingga menjadi orang yang professional di tengah persaingan yang kompetitif,” tegas Alumni UIN Walisongo Semarang itu.

Kehadiran Ruchman Basori disambut antusias oleh ribuan mahasiswa baru. Dalam sapaan hangatnya, Aktivis Mahasiswa 1998 ini menegaskan bahwa menjadi mahasiswa UIN Kiai Ageng Muhammad Besari adalah sebuah pilihan tepat dan patut dibanggakan.

“Banggalah menjadi bagian dari UIN Ponorogo, karena sebagai kampus yang moderat di tengah kehidupan masyarakat yang heterogen,” pesannya.

Dalam paparannya, Ruchman juga menyoroti tantangan yang akan dihadapi generasi muda di masa depan, terutama seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah kemajuan Artificial Intelligence (AI), yang semakin masif dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.

“Betapapun majunya teknologi informasi termasuk AI, peran manusia termasuk mahasiswa sangat dominan, karena kitalah yang menciptakan AI untuk mempermudah kehidupan”, kata Ruchman dihadapan 2.042 mahasiswa baru di kampus yang baru saja berubah status menjadi UIN.

Ruchman Basori memberikan lima tips kunci bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan di era digital sekaligus mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas 2045. Pertama, belajar dan terus belajar termasuk belajar agama dengan benar, melalui sumber yang otoritatif dan metode yang tepat.

Kedua, menurutnya menjadi mahasiswa yang cerdas dan kritis (critical thinking) salah satunya diwujudkan dalam pelbagai perkuliahan dan menulis di media massa.

Pesan Ketiga lanjut Ruchman Basori adalah menjadi warga medsos yang sehat, untuk memberikan solusi kehidupan kemanusiaan dan keagamaan; Keempat, berusahalah menjadi aktivis mahasiswa untuk belajar berkhidmah, membangun jejaring dan mendesiminasikan moderasi beragama.

Tidak lupa Ruchman Basori juga membeberkan kiat-kiat mendapatkan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag sebagai persiapan pasca lulus S1 di kampus UIN Ponorogo. "Jangan lama-lama di mkampus UIN Ponorogo, segera lulus dan raih S2 melalui pembiayaan dari BIB Kemenag", tegasnya.

Hadir mendampingi sessi Prof. Dr. H. Miftahul Huda, M.Ag Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama dan sejumlah Wakil Dekan III di lingkungan UIN Ponorogo. PBAK dibuka secara resmi oleh Rektor Prof. Dr. Hj. Evi Muafiah, M.Ag dalam rapat senat terbuka yang didampingi oleh pimpinan universitas dan fakultas.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top