Ada Dana Riset Jumbo dari Kemenag–LPDP, Dosen PTK Wajib Coba!

Kepala Puspenma Ruchman Basori. Foto Kemenag.

Manado. EDUKASIA.ID - Kementerian Agama kembali menggencarkan program riset besar-besaran bagi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) lewat skema MoRA The Air Funds Kemenag–LPDP. 

Program kolaborasi antara Puspenma dan LPDP ini menawarkan pendanaan riset hingga Rp2 miliar dan beasiswa studi lanjut melalui Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB).

Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Ruchman Basori mengatakan, kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh para dosen untuk memperkuat tradisi riset di lingkungan PTK.

“Para dosen kita ajak ikut ambil bagian dalam riset MoRA The Air Funds dengan anggaran dari mulai 500 juta hingga 2 milyard dan layanan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama,” terang Ruchman Basori saat Sosialisasi Program Riset Kolaboratif MoRA The Air Funds di IAIN Manado dan IAKN Manado, Kamis, 23 Oktober 2025.

Dalam kegiatan itu, Ruchman didampingi Ketua Tim Kerja Investasi Pendidikan, Kerjasama dan Riset Hendro Dwi Antoro. Ia menjelaskan, program MoRA The Air Funds merupakan hasil kerja sama Kementerian Agama dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang digulirkan selama tiga tahun, 2024–2026.

"Setiap tahun, ada Rp50 miliar anggaran yang dialokasikan sebagai beasiswa riset," ujarnya.

Program ini terbagi dua kategori yakni bidang sains dan teknologi dengan pendanaan maksimal Rp2 miliar, serta bidang sosial humaniora, ekonomi, lingkungan, dan kebijakan agama dan pendidikan dengan pendanaan hingga Rp500 juta.

Menurut Ruchman, riset harus menjadi budaya di kalangan dosen PTK.

“Riset harus menjadi tradisi para dosen, karena bukan semata-mata kepentingan individu para dosen tetapi juga kepentingan pengembangan PTK dan Kementerian Agama,” tegasnya.

Adapun program riset MoRA The Air Funds diumumkan pada 13 Oktober 2025, dan proposal bisa diajukan mulai 23 Oktober hingga 7 November 2025 melalui aplikasi eRISPRO-LPDP.

Selain riset, Puspenma juga membuka peluang Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) untuk pembiayaan studi S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun luar negeri.

“Pembiayaan BIB dilakukan dengan skema pembiayaan dana abadi Pendidikan yang dikelola oleh LPDP, karenanya para dosen, Tendik, mahasiswa dan alumni bisa memanfaatkannya dengan baik,” ujar Ruchman.

Respons Rektor

Rektor IAIN Manado Ahmad Rajavi menyatakan pihaknya siap membentuk kelompok periset agar dosen makin termotivasi.

“Kami akan siapkan kelompok periset, untuk memulai langkah awal ini dan semoga ada yang lolos mendapatkan pendanaan agar para dosen semangat untuk melakukan penelitian,” katanya.

Rajavi menilai langkah Puspenma di bawah kepemimpinan Ruchman Basori sangat strategis.

Ia menuturkan Puspenma dibawah Pak Ruchman Basori memiliki program yang strategis dan keren dari mulai beasiswa sampai pada MoRA The Air Funds.

Senada, Rektor IAKN Manado Olivia Cherly Wuwung menilai program ini membuka peluang kolaborasi riset lintas keilmuan.

“Saya berharap kita saling berkolaborasi baik sumber daya manusia maupun antar disiplin ilmu sebagaimana karakter pendanaan riset MoRA The Air Funds ini,” ujarnya.

Olivia menambahkan, pihaknya siap memperkuat riset lintas sektor di lingkungan kampus.

“Melalui sosialisasi MoRA The Air Funds saat ini, kita tunjukan bahwa IAKN Manado terdepan dalam melakukan penguatan riset lintas sektor dan lintas keilmuan,” kata Olivia.

Tambahan informasi, sosialisasi di IAIN Manado digelar Kamis, 23 Oktober 2025 pagi dan dihadiri Wakil Rektor I Edi Gunawan, Wakil Rektor II Salma, Ketua LP2M, Dekan FEBI, dosen, serta tenaga kependidikan.

Sementara pada sesi siang di IAKN Manado, hadir Warek II Dr. Arthur F. B. Gerung, M.Th., Warek III Dr. Anita I. Tuela, M.Th., serta Kepala Biro AUAK Pdt. Anneke Marie Purukan, S.PAK., M.Pd, bersama para dekan, dosen, dan mahasiswa.