Kisah Nona Carolina, Yatim Piatu yang Jadi Wisudawan Terbaik UAD 2025

Ma'rifah Nugraha
0
Nona Carolina, mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik. Foto UAD.

Yogyakarta. EDUKASIA.ID - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali melahirkan sosok inspiratif di ajang Wisuda Periode I Tahun Akademik 2025/2026. Ia adalah Nona Carolina, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat yang dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik sekaligus Wisudawan Berprestasi Bidang Akademik.

Perempuan kelahiran Kediri, 28 September 2003 ini mencatat prestasi luar biasa. Ia berhasil menyelesaikan studi S1-nya hanya dalam waktu 3 tahun 11 bulan 14 hari. Capaian itu diraih berkat kerja keras, disiplin, dan komitmen tinggi selama menempuh kuliah melalui beasiswa KIP-Kuliah.

“Alhamdulillah, saya merasa bersyukur, senang, dan bangga akhirnya bisa menyelesaikan studi dengan tepat waktu serta memaksimalkan kesempatan kuliah melalui beasiswa KIP-Kuliah di UAD,” ungkap Nona.

Bangkit dari Kehilangan

Menjadi yatim piatu sejak kecil tak membuat Nona menyerah. Justru kondisi itu menjadi sumber kekuatan terbesar dalam perjalanan pendidikannya.

“Sosok yang paling berperan penting adalah diri saya sendiri, karena saya seorang yatim piatu. Saya menempatkan diri sebagai tokoh utama dalam kehidupan, bagaimana saya harus bersikap dan ingin menjadi seperti apa. Selain itu, Allah Swt. juga menjadi penolong terbaik saya selama menjalani studi di UAD,” tuturnya.

Bagi Nona, rasa syukur adalah motivasi utama untuk terus berprestasi. Ia berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan sebagai bentuk terima kasih atas peluang yang telah diberikan.

Selama kuliah, Nona menghadapi banyak tantangan, terutama dalam mengatur waktu antara kuliah, praktikum, lomba, dan kegiatan organisasi. Ia juga aktif sebagai jurnalis kemahasiswaan UAD selama 17 bulan.

“Tantangan terbesar saya adalah manajemen waktu, pikiran, dan tenaga. Saya mengatasinya dengan membuat skala prioritas, menentukan mana yang perlu dikerjakan lebih dahulu dan mana yang harus segera diselesaikan,” jelasnya.

Salah satu pengalaman paling berkesan bagi Nona adalah saat berhasil membawa nama UAD meraih juara pertama di ajang KMI Expo Kemdikbud RI.

Nona mengaku lingkungan kampus UAD yang religius turut membentuk karakter dan semangatnya untuk terus menebar manfaat.

“Nuansa Islami di lingkungan akademik UAD menjadi bekal untuk terus berusaha menebar manfaat bagi umat di mana pun berada,” tambahnya.

Menutup kisahnya, Nona berpesan kepada rekan-rekan mahasiswa agar tidak cepat puas dan terus menjaga nama baik kampus.

“Saya berharap agar mahasiswa lain dapat mempertahankan prestasi yang telah diukir oleh kakak tingkat sebelumnya, sehingga nama UAD tetap berjaya di masa mendatang,” ujarnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top