Presiden ke-6 Republik Indonesia, Prof Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto IPB.
Bogor. EDUKASIA.ID - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Prof Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan empat pesan penting tentang arah pembangunan ekonomi pertanian Indonesia. Pesan itu disampaikan dalam Kuliah Umum Peringatan 50 Tahun Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi Pertanian (EPN), Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Rabu, 6 November 2025.
Dalam kuliah bertajuk “What Can Agriculture Do for Economic in Indonesia”, SBY menekankan empat strategi utama pembangunan ekonomi pertanian, yaitu kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, kemakmuran (prosperity), keberlanjutan (sustainability), dan keadilan sosial (social justice).
Menurutnya, empat prinsip itu bersifat universal dan tetap relevan lintas waktu serta lintas negara.
“Dulu pembangunan ekonomi selalu diajarkan berorientasi pada manusia (human oriented), namun kini harus dilengkapi dengan orientasi terhadap lingkungan,” ujarnya.
SBY juga menegaskan pentingnya peran sektor pertanian dalam menciptakan kemakmuran masyarakat, membuka lapangan kerja, dan menjaga keberlanjutan ekonomi nasional.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran dua tokoh nasional, SBY dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas.
Ia menekankan bahwa masa depan ekonomi Indonesia akan sangat bergantung pada ristek, inovasi, kewirausahaan, dan kualitas sumber daya manusia.
“Indonesia saat ini berada di posisi ke-55 dalam Global Innovation Index. Semakin tinggi indeks inovasi global sebuah negara, semakin tinggi pula GDP (gross domestic bruto) per kapitanya. Karena itu, penting bagi ekonomi pertanian untuk terus menawarkan perspektif baru dan solusi terhadap tantangan masa kini dan masa depan,” jelas Arif.
Ia juga menjelaskan arah baru transformasi IPB University, yang kini bergerak dari riset berbasis Industry 4.0 menuju Society 5.0, dengan menekankan integrasi antara presisi, keberlanjutan, kemanusiaan, dan ketangguhan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Kepala Bappenas Prof Rachmat Pambudy menegaskan bahwa arah pembangunan nasional di era Presiden Prabowo sudah sangat jelas, terutama terkait program pangan, energi, dan air.
“Program pertanian dan pangan sudah dipikirkan Presiden sejak menjabat sebagai ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia),” pungkasnya.
Ketua penyelenggara kegiatan, Prof Yusman Syaukat, mengatakan bahwa momentum 50 tahun Prodi Pascasarjana EPN diharapkan memperkuat peran ilmu ekonomi pertanian dalam menciptakan riset yang aplikatif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Sejak berdiri, program studi ini telah meluluskan lebih dari 500 doktor dan 1.000 magister yang kini berkiprah di berbagai sektor, baik di dalam maupun luar negeri.



.png)



Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.