Puncak peringatan Hari Guru Nasional 2025.. foto Kemendikdasmen.
Jakarta. EDUKASIA.ID - Tiga guru dari berbagai daerah menjadi sorotan di puncak peringatan Hari Guru Nasional 2025. Mereka menerima Anugerah Guru Indonesia 2025 langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam memajukan pendidikan.
Salah satu penerimanya ialah Syifa Urrachmah, guru di SLB Negeri Banda Aceh. Ia merancang program Komputer Bicara (Kombira) yang membuka akses belajar lebih luas bagi peserta didik tunanetra. Melalui perangkat lunak pembaca layar, para siswa yang awalnya ragu menggunakan teknologi kini mampu mengoperasikan komputer mandiri. Syifa juga menggandeng tim Pertuni untuk menyusun panduan pengoperasian Kombira dalam modul braille sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Penghargaan berikutnya diberikan kepada Umi Salamah, pendiri sekaligus pengajar di PKBM Tunas, Kabupaten Banyumas. Sejak lama, Umi membuka rumahnya sebagai ruang belajar bagi masyarakat yang belum mengenyam pendidikan formal. Baginya, mengajar adalah proses mencerdaskan dari hulu ke hilir.
“Saya sangat bahagia mengajar untuk murid buta aksara; mengenalkan mereka huruf per huruf, menggandeng huruf hingga menjadi sebuah kata dan kalimat. Penghargaan ini menjadi pengalaman berharga dan bukti nyata dukungan pemerintah bagi kami pejuang pendidikan. Terima kasih kepada seluruh rekan seperjuangan di PKBM yang selalu ada dan selalu mensukseskan kegiatan yang ada,” ujar Umi.
Penerima ketiga adalah Koko Triantoro, Kepala SD Negeri Embacang Lama di Kabupaten Musi Rawas Utara. Selama satu dekade, Koko mengabdi di wilayah 3T dan menginisiasi program Zero Litteracy untuk memberantas buta baca di sekolahnya. Program itu menggunakan teknik grading dengan modul dan buku buatan para guru. Upaya Koko berhasil mengentaskan buta baca siswa dan telah diikutkan dalam Jambore GTK 2024 Nasional. Program tersebut kini mendapat dukungan Balai Bahasa Sumatra Selatan dan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara untuk diperluas ke sekolah-sekolah lain.
Pada acara yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat, 28 November 2025, sekitar 9 ribu guru dari seluruh Indonesia hadir menyaksikan pemberian anugerah tersebut.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menegaskan kembali komitmennya menjadikan pendidikan sebagai prioritas pembangunan Indonesia.
“Anggaran pendidikan yang besar dan dibutuhkan untuk kualitas pendidikan yang terbaik harus dipastikan sampai benar-benar pada para guru, para siswa, dan sekolah-sekolah, sarana, gedung-gedung, dan buku-buku,” kata Presiden.
Ia juga menyoroti upaya pemerintah memperkuat fasilitas belajar, termasuk revitalisasi satuan pendidikan dan digitalisasi pembelajaran lewat pengiriman layar interaktif ke sekolah-sekolah.
“Dipastikan setiap sekolah, setiap ruang kelas, tidak boleh ada satu desa pun yang tertinggal,” ujarnya.
Presiden sekaligus menyampaikan apresiasi kepada para guru yang telah mengabdikan hidupnya untuk pendidikan Indonesia.
“Karena itu, Hari Guru Nasional ini, kesempatan sekali lagi saya ucapkan penghargaan terima kasih saya, atas nama bangsa dan rakyat Indonesia, terima kasih saya kepada semua guru yang ada di Indonesia, guru adalah tonggak yang paling penting dalam pembangunan bangsa ini,” ungkapnya.
Presiden sekaligus menyampaikan apresiasi kepada para guru yang telah mengabdikan hidupnya untuk pendidikan Indonesia.
“Karena itu, Hari Guru Nasional ini, kesempatan sekali lagi saya ucapkan penghargaan terima kasih saya, atas nama bangsa dan rakyat Indonesia, terima kasih saya kepada semua guru yang ada di Indonesia, guru adalah tonggak yang paling penting dalam pembangunan bangsa ini,” ungkapnya.



.png)



Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.