Madin Al Falah Dawe: Dari Al Quran Hingga Pegon (2)

 

Sejarah Berdirinya Madin Al Falah

Berdirinya Madrasah Diniyah Al Falah bermula dari kegelisahan Kiai. Ali Achmadi, tokoh agama dukuh Kepangan Rejosari Dawe.

Kiai Ali prihatin dengan kondisi keagamaan anak-anak setempat. Dimana belum ada lembaga khusus sebagai tempat mengaji atau belajar ilmu-ilmu agama di dukuh Kepangen.

Disamping itu, Kiai Ali melihat bahwa sebenarnya anak-anak Kepangen memiliki semangat yang tinggi untuk belajar agama.

Karena itu, Kiai Ali berinisiatif mendirikan madrasah diniyah sebagai tempat anak-anak Kepangan belajar dasar-dasar agama Islam. 

Kiai Ali Kemudian beliau menyampaikan inisiatif pendirian madrasah diniyah tersebut kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat. Inisiatif tersebut disambut masyarakat dengan antusias.

Maka berdirilah Madrasah Diniyah Takmiliyah Al Falah Rejosari Dawe Kudus pada 5 November 2006, bertepatan Ahad Legi, 13 Syawwal 1427 H. 

Karena belum memiliki gedung maka tempat belajar mengajar untuk sementara bertempat di Mushalla Kiai Ali Achmadi.

Dengan niat syiar agama Islam Kiai Ali terus berusaha mengembangkan madrasah ini. Pada perkembangannya madrasah Al Falah menerima wakaf tanah dari Bapak Tarno, warga Kepangen.

Dengan dukungan para dermawan, donatur, tokoh-tokoh masyarakat, dan masyarakat Kepangen, dimulailah pembangunan gedung Madin Al Falah pada 2007.

Tahun 2008 berdirilah tiga kelas. Kemudian antara 2008-2009 dilanjutkan pembangunan dua kelas. Sehingga total madin Al Falah memiliki lima kelas pada 2009. Lima kelas ini terdiri dari satu kelas untuk kelas persiapan (murid-murid usia RA/TK), sedangkan empat kelas lainnya untuk kelas jenjang madrasah diniyah.

Adapun tenaga pendidik madin Al Falah berasal dari alumni pesantren Jekulo, alumni pesantren Sarang, alumni IAIN Kudus, dan lainnya. 



Sedangkan metode pembelajaran masih menggunakan metode salaf, maknani kitab dengan Arab Pegon.

Semua buku pegangan menggunakan kitab-kitab Arab Pegon dan kitab-kitab berbahasa Arab.

Tauhid untuk kelas satu, mislanya, pelajaran Tauhid menggunakan kitab Tauhid Jawan, pelajaran fiqih menggunakan kitab Fasholatan karangan KH. R. Asnawi, pelajaran akhlak menggunakan kitab Ngudi Susilo.

Untuk Tafsir kelas tiga dan empat menggunakan Tafsir Al Ibriz karangan KH Bisri Mustofa Rembang. Sedangkan Nahwu menggunakan Jurumiyyah dan Sharafnya menggunakan Al Amtsilah At Tashrifiyah karangan KH Ma'sum bin Ali Jombang.

Diumurnya yang kelima belas Madin Al Falah telah menjadi lembaga pendidikan keagamaan yang memberi manfaat bagi masyarakat.

Madin Al Falah tumbuh menjadi lembaga yang senantiasa berupaya mengajar, mendidik, membimbing dan memberikan dasar-dasar ilmu agama kepada anak-anak dukuh Kepangen dan sekitarnya.

*Kontributor: Mualim, S.Pd.I

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top