Septy Maranda Kartika Wardani, Mahasiswa Inspiratif dari Unair

Septy Maranda Kartika Wardani, salah satu mahasiswa berprestasi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Foto Unair

Surabaya. EDUKASIA.ID - Septy Maranda Kartika Wardani, mahasiswa fakultas vokasi Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya merupakan salah satu mahasiswa inspiratif yang berprestasi di bidang olah raga yaitu pencak silat.

“Saya sudah mengikuti latihan pencak silat sejak saya SMP, dan lomba pertama saya adalah saat di tahun 2017, dan saya sempat berhenti latihan pada tahun 2019 karena saya mengalami patah tulang, dan saya kembali berlatih pada 2020,” ujarnya dilansir web Unair, belum lama ini.

Belum lama ini, ia bahkan berhasil membawa medali emas dalam kejuaraan yang bernama Bandung Lautan Api Championship 3. 

Kejuaraan ini diadakan oleh Sayap Rajawali dengan rekomendasi Ikatan Pencak Silat Indonesia Banten di GOR Indoor Stadion Benteng Taruna, Tangerang, Banten. Jadi Banten International Championship adalah sebuah pertandingan pencak silat di tingkat internasional yang diadakan oleh Sayap Rajawali dengan rekomendasi Ikatan Pencak Silat Indonesia Banten. 

Pertandingan itu sendiri dilaksanakan di GOR Indoor Stadion Benteng Taruna, Tangerang, Banten, dengan jumlah peserta sekitar seribuan. 

Septy yang berhasil mendapatkan juara satu dalam kejuaraan ini mengatakan bahwa sudah sejak lama ia menggeluti dunia persilatan. Ia juga mengatakan bahwa ia pernah mengalami patah tulang, tetapi tidak menjadi hambatannya untuk mengikuti kejuaraan internasional ini.

“Pada mulanya saya mengikuti ukm PSHT hanya untuk magang. Tetapi saya merasa bahagia ketika berlatih di UKM karena dapat menghilangkan kejenuhan setelah berkuliah. Banten Internasional Championship adalah lomba ke-2 saya ketika saya bergabung ke UKM PSHT Universitas Airlangga” ujar Septy.

Hambatan atau kendala merupakan hal yang pasti dialami oleh setiap orang dalam mencapai sesuatu, begitu pula dengan Septy. Ia mengatakan bahwa dalam setiap perlombaan kendala yang sering dialami tentunya cidera pada saat latian, musuh yang dihadapi, ataupun peraturan yang ada

“Dalam lomba ini, peraturan baru juga menjadi kendala yang amat sulit karena saya harus menyesuaikan dengan peraturan baru yang baru saya pelajari, tetapi saya beruntung memiliki pelatih yang tak lelah memberi pengarahan dengan sabar sampai saya paham dengan peraturan baru tersebut,” ujarnya.

Hal yang menurtnya dapat dapat membangkitkan semangat adalah orang tua, karena orang tua  tidak henti-henti memberi semangat dan dukungan kepadanya.

“Tips dari saya buat temen- temen yang ingin memenangkan perlomba adalah jangan capek buat berlatih, berusaha, berdoa serta tidak lupa meminta restu kepada kedua orang tua,keluarga, dan teman-teman terdekat. Saat memenangkan perlombaan tentu setiap manusia akan merasa senang, tetapi tidak lupa mengucap syukur dan terima kasih kepada orang-orang yang telah mendoakan saya. Saya akan tetap berlatih untuk orangtua saya.” tutup Septy.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top