Keren! Mahasiswa Polines Semarang Kembangkan Alat Pilah Udang berbasis AI

Mahasiswa Polines kembangkan sistem conveyor pemilah dan menghitung produksi udang berbasis artificial intelligence (AI) dan teknologi internet of things (IoT). Foto: Ditjen Vokasi Kemdikbud.

Semarang. EDUKASIA.ID
- Terinspirasi oleh cara manual pemilahan udang, tim mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) berhasil mengembangkan Konebi, sebuah sistem konveyor yang menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan teknologi internet of things (IoT) untuk memilah dan menghitung produksi udang.

Pengembangan Konebi dilakukan oleh tim Godblees Team, tim yang terdiri dari mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan serta Jurusan Teknik Informatika tersebut berhasil meraih posisi ketiga dalam sebuah kompetisi nasional di ajang Kompetisi Mahasiswa Informatika Politeknik Nasional, yang diadakan di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) beberapa waktu yang lalu.

Salah satu tim mahasiswa yang terlibat dalam proyek Konebi, Mirda Andrianto Wijaya, menjelaskan bahwa ide ini muncul karena proses pemilihan udang yang masih dilakukan secara manual oleh para petambak udang.

“Karena masih manual jadi kerjanya menjadi tidak efisien dan banyak kesalahan,” kata Mirda dikutip dari laman Ditjen Vokasi Kemdikbud RI.

Menurutnya, penggunaan Konebi sangat membantu dalam menyortir udang hasil panen secara langsung. Mesin ini bahkan dirancang untuk bisa mengelompokkan udang-udang hasil panen ke dalam tiga jenis ukuran, yakni kecil, sedang, dan besar dimana jenis ukuran ini bisa disesuaikan sesuai kebutuhan.

“Jadi, setelah disortir, udang juga bisa langsung dikelompokkan dan dikemas sesuai ukuran-ukuran yang diinginkan,” sambung Mirda.

Alat ini terdiri dari sebuah conveyor unit yang dilengkapi dengan mekanisme penyortiran dan aplikasi sistem yang memungkinkan pemantauan data secara langsung terkait dengan berat dan jumlah udang dari berbagai jenis.

Aplikasi ini juga memiliki kemampuan untuk menampilkan informasi mengenai status conveyor system dan berbagai perangkat pendukung seperti pompa serta tombol on/off conveyor.

“Jadi, cara kerjanya adalah udang ini masuk ke dalam sistem konveyor yang kemudian akan melintasi sistem sensor untuk menentukan berat jenis udang. Kemudian udang akan dikelompokkan berdasarkan berat jenis udangnya tersebut dan kemudian udang bisa dikemas sesuai ukurannya tersebut,” tukasnya.

Ke depan, alat ini akan dikembangkan dengan sistem mobile. Dengan demikian, Konebi ini dapat digunakan untuk mendukung para petambak udang saat kegiatan pascapanen.

“Jadi bisa disewakan dan digunakan secara bergantian, apalagi jika masa panennya tidak bersamaan,” kata Mirda menambahkan.

Dengan penggunaan alat ini, proses penyortiran udang menjadi lebih efektif dan efisien dan dihareapkan petambak jadi lebih sejahtera.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top