Ilustrasi. Foto Unsplash.
Penulis : Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi, M.Ag*
EDUKASIA.ID - Samahah punya beberapa padanan kata dalam bahasa Indonesia, termasuk kemudahan, kesederhanaan, pengampunan, toleransi, dan semuanya bersumber dari kemurahan hati.
Pedagang yang memberi pelanggannya lebih dari takaran aslinya, dari sudut pandang ekonomi masuk bagian strategi pemasaran customer bonding, tapi jika ditilik dari fikih muamalah, itulah samahah. Pemberian cuma-cuma tanpa diminta.
Bagi seorang guru, samahah adalah modal yang baik untuk bersosialisasi, baik kepada siswa maupun sesama guru.
Kepada siswa, samahah yang biasa rekan guru lakukan adalah "penyesuaian" nilai, khususnya untuk siswa yang memang dikejar bagaimana pun tetap nilai aslinya di bawah 75, sebuah angka keramat yang menjadi ambang kelulusan tiap mata pelajaran.
Kepada sesama guru, contohnya ketika saya pernah diamanahi menata jadwal mengajar. Jatah jam tiap guru sudah ditentukan dari pimpinan, tinggal saya menata bagaimana baiknya.
Memampatkan jam mengajar guru honorer yang cuma dapat sedikit JP dalam satu hari berarti memberi kelonggaran bagi beliau untuk mencari jalan rezeki di banyak hari lain dan di tempat lain agar keluarganya tetap berdaya.
Saat kau tak bisa bersedekah dengan harta atau tenaga, kemurahan hati adalah bantuan yang tak ternilai harganya.
Bagi seorang guru, samahah adalah modal yang baik untuk bersosialisasi, baik kepada siswa maupun sesama guru.
Kepada siswa, samahah yang biasa rekan guru lakukan adalah "penyesuaian" nilai, khususnya untuk siswa yang memang dikejar bagaimana pun tetap nilai aslinya di bawah 75, sebuah angka keramat yang menjadi ambang kelulusan tiap mata pelajaran.
Saya memang juga melakukan hal yang sama dalam beberapa kasus mendesak, meski seringnya saya lebih fokus memperbaiki nilai keseharian agar bisa memberi syafaat jika nilai semesterannya terjungkal ke jurang.
Samahah saya lebih ke teknis komunikasi: saya bolehkan tugas tertentu dikirim WApri 24 jam, melebihi deadline awal, lalu saya kasih apresiasi kecil. Hanya berupa tambahan huruf atau doa.
Contoh, saat membalas chat, alih-alih saya membalas formal "terima kasih ya", saya ganti jadi "makasiiih yaa..", atau tambahan "semoga sehat semangat selaluu". Sebuah perbedaan kecil tapi berdampak besar. Minimal, respons mereka akan lebih hangat dan antusias.
Kepada sesama guru, contohnya ketika saya pernah diamanahi menata jadwal mengajar. Jatah jam tiap guru sudah ditentukan dari pimpinan, tinggal saya menata bagaimana baiknya.
Jika menggunakan aplikasi ASc Timetables, bisa diatur lebih dahulu hari atau jam mana saja yang perlu dihindari tiap guru, entah karena waktu tersebut beliaunya sedang mengajar di sekolah lain, atau ada kepentingan rutin seperti kontrol dokter atau terapi. Inilah celah samahah yang saya maksudkan itu.
Memampatkan jam mengajar guru honorer yang cuma dapat sedikit JP dalam satu hari berarti memberi kelonggaran bagi beliau untuk mencari jalan rezeki di banyak hari lain dan di tempat lain agar keluarganya tetap berdaya.
Ketika lembaga tidak bisa memberi penghasilan yang layak, maka memberi ruang gerak yang layak adalah salah satu bentuk kemurahan hati yang patut dijalani. Maka, setiap saya dalam proses menjadwalkan jam mengajar, saya pastikan setiap guru honorer sudah mendapatkan haknya itu, apalagi jika sebelumnya memang ada permintaan.
Suatu ketika, seorang guru (yang waktu itu masih) honorer yang terkenal berintegritas dan disiplin masuk kelas, meminta bantuan agar jam mengajarnya ditaruh kapan pun boleh, asalkan selain Sabtu pagi jam pertama karena ada jadwal mengantar anaknya yang masih berusia dua tahun terapi jalan.
Saya tentu mengiyakan. Kapan lagi bisa bantu orang. Di awal semester berikutnya, guru tersebut sudah tidak request lagi. Saat kemudian saya tahu putri kecilnya itu diajak ke madrasah dan sudah bisa berjalan dengan normal, saya terharu. Ya Allah, begitu bermanfaatnya samahah saya.
Saat kau tak bisa bersedekah dengan harta atau tenaga, kemurahan hati adalah bantuan yang tak ternilai harganya.
* Pemilik akun FB Salahuddin Ibnu Sjahad dan IG @ibnusjahad adalah seorang guru pengampu mata pelajaran Al-Qur'an Hadis dan Tafsir di MAN Sumenep, alumni Beasiswa Indonesia Bangkit Program Gelar S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.