
Ilustrasi. Foto: Freepik.
Kemudian, tanpa disadari, banyak orang jadi mendiagnosis dirinya sendiri hanya karena merasa cocok dengan gejala yang dilihat. Ini yang disebut dengan self diagnosis, alias mendiagnosis diri sendiri. Tapi sebenarnya, apa sih self diagnosis itu? Bahayanya apa?
Apa Itu Self Diagnosis?
Dikutip dari RS Marzoeki Mahdi Bogor, self diagnosis adalah saat kita menyimpulkan sendiri bahwa kita punya suatu penyakit (termasuk gangguan jiwa) hanya berdasarkan informasi yang kita baca di internet atau media sosial. Padahal, informasi yang kita temukan di sana belum tentu akurat, belum tentu ilmiah, dan belum tentu cocok dengan kondisi kita.Hati-hati, Salah Persepsi
Banyak orang menyamakan gangguan jiwa dengan hal-hal yang sebenarnya masih dalam batas normal. Misalnya:- Depresi bukan cuma sekadar sedih karena bad day.
- ADHD nggak sama dengan gampang bosen atau gak bisa fokus.
- PTSD bukan sekadar kecewa karena pengalaman buruk.
- Panic disorder bukan cuma panik sesaat.
- OCD bukan berarti perfeksionis atau rapi banget.
- Bipolar bukan sama dengan orang yang moody-an.
Lantas, Mengapa Banyak Orang Melakukan Self Diagnosis?
Ada beberapa alasan kenapa orang jadi tergoda melakukan self diagnosis:- Terlalu banyak informasi (infodemi), tapi nggak semuanya benar atau terpercaya.
- Rasa ingin tahu yang pengin langsung dapat jawaban cepat.
- Takut ke profesional karena stigma, biaya, atau takut dianggap “gila”.
- Ikut tren, karena isu kesehatan mental sedang populer dan “terlihat keren”.
Bahaya Self Diagnosis
- Underdiagnosis: Gejala berat dianggap biasa aja, jadi makin parah.
- Overdiagnosis: Jadi ketakutan sendiri padahal belum tentu benar.
- Misdiagnosis: Salah diagnosis, akhirnya salah juga cara nanganinnya.
- Salah terapi: Cari solusi sendiri yang nggak tepat bahkan bisa membahayakan.
- Stigma dan diskriminasi, termasuk terhadap diri sendiri.
Kenapa Harus Serius?
Gangguan jiwa itu nyata, dan sama seperti penyakit lain, ada gangguan di sistem otak yang bisa diobati. Siapa saja bisa kena, tanpa memandang status atau latar belakang. Semakin cepat dideteksi, semakin besar kemungkinan untuk pulih dan hidup produktif lagi.Ini Tips Supaya Nggak Terjebak Self Diagnosis
- Jangan asal ikutan tes kejiwaan dari sumber yang nggak jelas. Coba cek di situs resmi seperti www.pdskji.org untuk swaperiksa yang terpercaya.
- Jangan percaya diagnosis dari video TikTok atau IG Reels.
- Hindari membandingkan diri dengan cerita orang lain.
- Kalau merasa ada gejala, langsung konsultasi ke profesional, bukan ke medsos.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.