3 Jenis Manusia Purba Indonesia Berdasarkan Temuan Fosil

Redaksi
0
Ilustrasi sejarah. Foto Freepik.

EDUKASIA.ID - Tahukah Anda bagaimana cara mengetahui kehidupan manusia pada masa awal, ketika tulisan belum dikenal dan sejarah belum tercatat?

Ternyata, ada dua cara utama yang digunakan oleh para ilmuwan untuk mengungkap kehidupan manusia purba, yaitu melalui fosil dan benda peninggalan budaya.

Melansir buku Modul Sejarah Indonesia Kelas X, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN (2020), Fosil merupakan sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu, seperti tulang manusia, tumbuhan, maupun hewan.

Sementara itu, peninggalan budaya bisa berupa alat rumah tangga, bangunan, perhiasan, senjata, hingga artefak lainnya. Semua itu menjadi petunjuk penting tentang bagaimana manusia purba hidup, berburu, dan berkembang.

Khusus di Indonesia, informasi tentang manusia purba banyak diperoleh dari penemuan fosil tulang-belulang, seperti tengkorak, rahang, dan kaki.

Berdasarkan penelitian, manusia purba memang berbeda dengan manusia modern saat ini, namun mereka telah memiliki kecerdasan dan kemampuan hidup tertentu. Mereka juga sudah mampu beradaptasi dengan lingkungan, meskipun dalam bentuk yang masih sangat sederhana.

Nah, siapa saja manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia? Berikut penjelasannya.

Meganthropus paleojavanicus

Jenis manusia purba yang satu ini dikenal sebagai manusia besar tertua dari Jawa. Fosilnya ditemukan pertama kali oleh von Koenigswald dan Weidenreich pada tahun 1936 hingga 1941 di Sangiran, Jawa Tengah. Fosil yang ditemukan berupa bagian rahang atas dan bawah serta beberapa gigi.

Meganthropus hidup pada masa Pleistosen awal dan memiliki rahang yang sangat kuat, gigi besar dan sejenis (homonim), serta otot kunyah yang kuat. Wajahnya tampak kokoh dengan tulang pipi tebal dan tonjolan di bagian kepala. 

Uniknya, mereka tidak memiliki dagu dan diperkirakan hanya mengonsumsi tumbuh-tumbuhan. Para ahli menggolongkan Meganthropus sebagai jenis manusia purba yang berbeda dari Homo erectus.

Pithecanthropus

Pithecanthropus atau "manusia kera" merupakan jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Fosil pertamanya ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi, berupa atap tengkorak dan tulang paha. Ia kemudian menamai temuannya sebagai Pithecanthropus erectus atau manusia kera yang berdiri tegak.

Jenis Pithecanthropus lain yang ditemukan di Indonesia meliputi Pithecanthropus robustus dan Pithecanthropus mojokertensis. Mereka diperkirakan hidup sekitar 1 juta hingga 1,5 juta tahun lalu, pada masa Pleistosen awal hingga tengah. 

Pithecanthropus memiliki tinggi sekitar 168–180 cm dan berat badan sekitar 80–100 kg. Mereka sudah berjalan tegak, memiliki otot tengkuk yang kuat, geraham besar, dan kening menonjol tebal. Ciri lain yang mencolok adalah tidak adanya dagu dan bentuk kepala belakang yang menonjol.

Homo sapiens

Dibandingkan dua jenis sebelumnya, Homo sapiens memiliki ciri yang lebih modern dan progresif. Fosilnya ditemukan di berbagai wilayah Indonesia, seperti Homo soloensis dari Solo dan Homo wajakensis dari Wajak, Mojokerto.

Homo sapiens memiliki volume otak antara 1000–1450 cc dan otak yang sudah berkembang, terutama pada bagian kulit otaknya. Tinggi badannya bervariasi antara 130–210 cm dengan berat 30–150 kg. 

Mereka memiliki dahi yang tinggi, bentuk tengkorak yang membulat, dan alat kunyah yang lebih kecil. Berjalan dan berdiri tegak sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari mereka. Homo sapiens dianggap sebagai nenek moyang manusia modern karena struktur tubuh dan kemampuannya yang jauh lebih maju.

Itulah ulasan singkat tentang manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top