Lima Ice Breaking yang Cocok untuk Pembelajaran

Fitri Arifah
0

Ilustrasi siswa mengantuk di kelas karena tidak ada ice breaking. Foto Pixabay

EDUKASIA.ID – Dalam sebuah pembelajaran, membangun suasana yang menyenangkan merupakan hal penting agar tujuan pembelajaran tetap dapat tersampaikan dengan baik. Salah satu cara efektif untuk menciptakan suasana tersebut adalah melalui kegiatan ice breaking.

Jika diartikan secara harfiah, ice breaking memiliki makna memecah es. Namun, ice breaking dalam pembelajaran memiliki definisi yang tak hanya sebatas itu.

Mengutip dari laman guruinovatif.id, ice breaking merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memecah ketegangan yang ada selama aktivitas berlangsung. Ketegangan yang dimaksud adalah situasi yang tidak nyaman seperti mengantuk atau merasa bosan.

Tujuan dari diadakannya ice breaking yakni membuat siswa menjadi tidak canggung satu sama lain serta dapat berinteraksi dengan nyaman. Selain itu, ice breaking juga dapat membuat suasana menjadi menyenangkan dan terkesan fresh kembali.

Berikut beberapa model ice breaking dalam pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru:

1. Sambung Kata

Dalam permainan sambung kata, tiap siswa diminta untuk melanjutkan kata yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Misalnya, jika siswa pertama menyebut “air”, maka siswa berikutnya bisa menyambung dengan “minum”, lalu siswa ketiga menyebut “gelas”, dan seterusnya.

Jika nantinya ada kata yang salah atau tidak nyambung, maka siswa tersebut dapat diberikan hukuman ringan agar membuat permainan semakin seru dan kompetitif.

Ice breaking sambung kata sangat efektif untuk meningkatkan konsentrasi dan juga melatih respon cepat siswa. Permainan ini juga dapat membangun kerja sama antar siswa karena mereka harus saling memperhatikan agar tidak memutuskan rantai kata.

2. Stript Seven

Stript seven merupakan ice breaking sederhana yang bertujuan untuk melatih konsentrasi, kerja sama, serta kecepatan berpikir siswa.

Cara untuk melakukan permainan ini yaitu siswa membentuk sebuah lingkaran. Selanjutnya, seorang siswa dipilih secara acak untuk berhitung dari angka satu, lalu diikuti oleh temannya sampai angka tujuh. Siswa yang mendapat angka tujuh tidak boleh mengatakan tujuh, melainkan menggantinya dengan tepuk tangan. Setelah tepuk tangan, urutan berikutnya dimulai lagi dengan angka satu dan seterusnya.

Permainan ini sering memicu gelak tawa karena siswa bisa saja gugup atau salah dalam menyebut angka sehingga membuat suasana belajar menjadi lebih santai dan menyenangkan.

3. Perkenalan Kreatif

Ice breaking dengan perkenalan kreatif merupakan salah satu cara untuk membangun kedekatan antar siswa di awal pertemuan. Dalam kegiatan ini, siswa tidak hanya menyebutkan nama, melainkan diminta untuk menambahkan hal-hal menarik.

Contoh pelaksanaan ice breaking ini adalah “Saya Dina, D-nya dari ‘Disiplin’, I dari ‘Inisiatif’, N dari ‘Nyaman belajar’, dan A dari ‘Aktif di kelas’.

Dengan melakukan ice breaking ini, suasana kelas akan lebih hidup dan hangat. Siswa dapat menjadi lebih terbuka, saling mengenal, dan dapat membantu guru untuk lebih memahami karakter siswa.

4. Permainan Jika Maka

Permainan ini bertujuan untuk mengasah logika dan juga kreativitas siswa. Dalam permainan ini, guru dapat membagi siswa menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menyebutkan sebuah pertanyaan yang diawali dengan kata “Jika”, dan kelompok kedua harus menyambungnya dengan kalimat “Maka” secara spontan.

Contohnya yaitu kelompok pertama mengatakan “Jika saya jadi air…”, lalu kelompok kedua menjawab, “Maka, saya akan mengalir kemana pun saya mau,”.

Permainan ini akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena jawabannya beragam. Mulai dari jawaban serius, lucu, atau bahkan absurd.

5. Siapa Aku? (Guess Who)

Ice breaking siapa aku? Adalah permainan seru yang dapat mencairkan suasana di kelas. Setiap siswa ditempelkan kartu berisi nama tokoh, hewan, atau profesi di punggungnya, lalu mereka diminta untuk menebak isi kartu tersebut.

Dalam permainan ini, siswa boleh bertanya ke teman-temannya dengan pertanyaan ‘ya’ atau ‘tidak’. Mislanya, “Apakah aku hewan?” atau “Apakah aku terkenal?”. Teman-temannya hanya boleh menjawab ya atau tidak sesuai dengan aturan.

Contoh: jika kartu bertuliskan ‘Singa’. Siswa bisa menebak lewat petunjuk seperti “Aku hidup di hutan?”, “Aku buas?”, hingga akhirnya menjawab, “Apakah aku singa?”.

Ice breaking bukan hanya sekedar permainan tetapi juga bagian penting dari strategi pembelajaran yang efektif. Dengan memilih jenis ice breaking yang sesuai dengan karakteristik siswa, guru dapat menciptakan suasana kelas yang aktif, nyaman, dan kondusif untuk belajar.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top