Menteri Agama, Nasaruddin Umar, saat peluncuran resmi AICIS+ di Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025. Foto Kemenag.
EDUKASIA.ID - Ada yang baru dari hajat tahunan terbesar dunia keilmuan Islam di Indonesia. Setelah 23 edisi dikenal sebagai Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS), kini Kementerian Agama RI resmi menyematkan format anyar, yakni AICIS+.
Perubahan ini bukan sekadar kosmetik. Simbol “plus” menandai lompatan visi yang lebih besar: menjadikan konferensi ini sebagai ruang multidisipliner, inklusif, dan responsif terhadap isu-isu global kekinian.
“Dengan AICIS+, kami ingin menjadikan Islam tidak hanya sebagai objek kajian, tetapi juga sebagai pelaku dialog global yang aktif dan solutif,” ujar Menteri Agama, Nasaruddin Umar, saat peluncuran resmi AICIS+ di Jakarta, Rabu, 9 Juli 2025.
Konferensi ke-24 ini akan digelar pada 29–31 Oktober 2025 di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok.
Menag menuturkan tak lagi melulu soal kajian keislaman klasik dan kontemporer, AICIS+ kini memperluas cakupan ke bidang sains dan masyarakat. Tujuannya jelas yakni merespons tantangan zaman dengan pendekatan lintas ilmu yang tetap berakar pada nilai-nilai Islam.
"Konferensi ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan global akan kolaborasi ruang akademik yang bersifat visioner dan transformatif," tambah Menag.
Perubahan format ini juga diiringi perubahan makna. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof. Amien Suyitno, menjelaskan, “S dari 'Studies' kini menjadi 'Science', dan kami menambahkan satu S lagi untuk 'Society,” terangnya.
Tema besar yang diusung tahun ini cukup menggugah: “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan.”
AICIS+ 2025 mengajak para ilmuwan, peneliti, dan penggiat isu sosial-keagamaan dari berbagai belahan dunia untuk ikut membangun jembatan antara ilmu, iman, dan kemanusiaan.
Ada delapan subtema strategis yang bisa dipilih dalam pengajuan makalah:
- Ekoteologi dan ekosistem
- Transformasi teknologi dan sains berbasis nilai
- Hukum Islam, keadilan sosial, dan ekofeminisme
- Sistem ekonomi berkelanjutan dan keadilan sosial
- Industrialisasi dan nilai ekonomi Islam
- Dekolonisasi kajian Islam
- Perdamaian dan krisis kemanusiaan
- Kesehatan masyarakat di komunitas Muslim
Bagi yang tertarik mengirimkan makalah, berikut jadwal penting yang wajib dicatat:
- 4 Juli – 15 Agustus 2025: Pengiriman abstrak dibuka
- 15 Agustus 2025: Batas akhir pengiriman abstrak
- 29 Agustus 2025: Pengumuman hasil seleksi abstrak
- 29 September 2025: Batas akhir pengiriman makalah lengkap
- 29–31 Oktober 2025: Penyelenggaraan konferensi di UIII Depok
Informasi lengkap dan panduan pengiriman makalah bisa diakses di situs resmi aicis.uiii.ac.id atau Instagram @uiiiofficial.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.