Dua siswa MTsN 1 Pati kembali mengharumkan nama madrasah di kancah internasional. Foto Kemenag.
EDUKASIA.ID - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dua siswa MTsN 1 Pati. Mereka sukses memboyong tiga medali dalam ajang bergengsi tingkat internasional, Singapore International Math Olympiad Challenge (SIMOC) 2025, yang digelar di Star Theater, Singapura, pada 5–8 Juli 2025.
Kedua siswa tersebut adalah M. Abdul Fattah (kelas IX) dan Naufal Alfariqo Herbiana (kelas VIII). Fattah tampil gemilang dengan menyabet dua medali sekaligus perak dari kategori Math Olympiad Individual dan perunggu di Math Warrior Challenge.
Sementara Naufal ikut mempersembahkan medali perak dari kategori Math Olympiad Individual.
“Saya kira ini adalah pencapaian luar biasa. Selamat kepada ananda berdua, juga kepada MTsN 1 Pati," ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, saat menerima kunjungan rombongan MTsN 1 Pati di Kantor Kementerian Agama RI, Rabu, 9 Juli 2025.
"Semoga ini memotivasi peserta didik lainnya untuk terus berprestasi dan menunjukkan keunggulan madrasah di tingkat global,” lanjutnya.
Kunjungan ke Kemenag RI itu menjadi momen istimewa bagi para siswa untuk berbagi pengalaman langsung, sekaligus menyerap motivasi dari salah satu pimpinan madrasah di tingkat nasional.
Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat, tak menyembunyikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian anak didiknya tersebut.
"Prestasi ini adalah buah dari kerja keras, semangat pantang menyerah, serta bimbingan intensif para guru,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembinaan siswa, termasuk para orang tua, komite madrasah, dan stakeholder lainnya.
“Kami berkomitmen membawa MTsN 1 Pati menjadi madrasah berdaya saing global. Terima kasih kepada Ibu Direktur KSKK atas Terima kasih dan dukungannya,” imbuhnya.
Tambahan informasi, ajang SIMOC tahun ini diikuti lebih dari 2.400 peserta dari 41 negara. Acara puncak juga dimeriahkan oleh kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo, serta Halimah Yacob, mantan Presiden Singapura (2017–2023) yang kini menjadi penasihat di Singapore University of Social Sciences (SUSS).
Fattah yang mendapat julukan “kecil-kecil cabe rawit”, mengaku sangat bersyukur atas hasil yang diraihnya.
“Senang sekali bisa mendapatkan medali perak dan perunggu. Alhamdulillah, usaha dan persiapan selama ini tidak sia-sia,” ungkapnya.
Meski bukan pertama kali tampil di ajang internasional, Fattah mengaku pengalaman ini tetap sangat berarti baginya.
"Semoga ke depan bisa ikut lagi dengan hasil yang lebih baik dan pengalaman yang lebih banyak,” harapnya.
“Saya kira ini adalah pencapaian luar biasa. Selamat kepada ananda berdua, juga kepada MTsN 1 Pati," ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, saat menerima kunjungan rombongan MTsN 1 Pati di Kantor Kementerian Agama RI, Rabu, 9 Juli 2025.
"Semoga ini memotivasi peserta didik lainnya untuk terus berprestasi dan menunjukkan keunggulan madrasah di tingkat global,” lanjutnya.
Kunjungan ke Kemenag RI itu menjadi momen istimewa bagi para siswa untuk berbagi pengalaman langsung, sekaligus menyerap motivasi dari salah satu pimpinan madrasah di tingkat nasional.
Kepala MTsN 1 Pati, Wahyu Hidayat, tak menyembunyikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian anak didiknya tersebut.
"Prestasi ini adalah buah dari kerja keras, semangat pantang menyerah, serta bimbingan intensif para guru,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembinaan siswa, termasuk para orang tua, komite madrasah, dan stakeholder lainnya.
“Kami berkomitmen membawa MTsN 1 Pati menjadi madrasah berdaya saing global. Terima kasih kepada Ibu Direktur KSKK atas Terima kasih dan dukungannya,” imbuhnya.
Tambahan informasi, ajang SIMOC tahun ini diikuti lebih dari 2.400 peserta dari 41 negara. Acara puncak juga dimeriahkan oleh kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo, serta Halimah Yacob, mantan Presiden Singapura (2017–2023) yang kini menjadi penasihat di Singapore University of Social Sciences (SUSS).
Fattah yang mendapat julukan “kecil-kecil cabe rawit”, mengaku sangat bersyukur atas hasil yang diraihnya.
“Senang sekali bisa mendapatkan medali perak dan perunggu. Alhamdulillah, usaha dan persiapan selama ini tidak sia-sia,” ungkapnya.
Meski bukan pertama kali tampil di ajang internasional, Fattah mengaku pengalaman ini tetap sangat berarti baginya.
"Semoga ke depan bisa ikut lagi dengan hasil yang lebih baik dan pengalaman yang lebih banyak,” harapnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.