Fitri Oktaviani. Foto IPB University.
EDUKASIA.ID - Anak petani dari Ciasem, Subang, Jawa Barat, berhasil menembus salah satu kampus pertanian terbaik di Indonesia. Namanya Fitri Oktaviani. Ia resmi diterima sebagai mahasiswa IPB University lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Fitri merupakan lulusan SMA Negeri 1 Ciasem. Kini, ia tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Agronomi dan Hortikultura di Fakultas Pertanian IPB University.
“Saya sangat bersyukur dan senang bisa diterima di IPB," ujar Fitri dilansir dari laman IPB, Selasa 8 Juli 2025.
"Dari dulu sudah tertarik dengan dunia pertanian dan sering melihat langsung kegiatan mahasiswa dan dosen IPB di sini. Itu membuat saya semakin semangat belajar dan ingin ikut berkontribusi di masa depan,” lanjutnya.
Ketertarikan Fitri terhadap dunia pertanian bukan tanpa alasan. Sejak lama, IPB University memang aktif melakukan berbagai kegiatan langsung di wilayah Subang. Salah satunya melalui program Kampung Inovasi IPB Subang.
Menurut Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Prof Suryo Wiyono, keterlibatan IPB di lapangan menjadi pemicu lahirnya minat belajar pertanian di kalangan pelajar daerah.
"Program tersebut termasuk Kampung Inovasi IPB Subang, pendampingan biointensif padi, dan penerapan teknologi pertanian presisi dengan Automatic Weather Station (AWS)," jelas Prof Suryo.
Program-program tersebut, lanjutnya, mengajak siswa untuk terjun langsung ke lapangan dan mengalami proses belajar berbasis praktik. Hal ini membuka wawasan baru tentang pertanian modern dan berkelanjutan.
Ia menyebut pendekatan tersebut membuat pertanian tidak lagi dipandang kuno, tapi justru menjadi sektor masa depan yang menjanjikan.
“Fakultas Pertanian IPB membuka banyak ruang kolaborasi antara dunia pendidikan, riset, dan pengabdian masyarakat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa dari daerah untuk bergabung, membangun pertanian yang maju dan berkelanjutan langsung dari sumbernya,” tutup Prof Suryo.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.