IMPARA Komisariat UIN Walisongo Semarang menggelar baksos di Desa Sendang Agung Blora. Foto Ma'rifah Nugraha.
Blora, EDUKASIA.ID - Ikatan Mahasiswa Pelajar Blora (IMPARA) Komisariat UIN Walisongo Semarang menggelar bakti sosial (baksos) selama lima hari di Desa Sendang Agung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Kegiatan yang berlangsung mulai Rabu-Minggu, 2-7 Juli 2025 ini menghadirkan sejumlah agenda sosial, edukatif, hingga keagamaan.
Ketua Umum IMPARA UIN Walisongo, M. Bahrin Nurimam, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, khususnya daerah asal mereka.
"Pemilihan Desa Sendang Agung berdasarkan usulan anggota. Selain potensial, kepala desanya juga alumni IMPARA dan sangat mendukung kegiatan kami," ujar Imam sapaan akrabnya.
Kegiatan yang berlangsung mulai Rabu-Minggu, 2-7 Juli 2025 ini menghadirkan sejumlah agenda sosial, edukatif, hingga keagamaan.
Ketua Umum IMPARA UIN Walisongo, M. Bahrin Nurimam, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, khususnya daerah asal mereka.
"Pemilihan Desa Sendang Agung berdasarkan usulan anggota. Selain potensial, kepala desanya juga alumni IMPARA dan sangat mendukung kegiatan kami," ujar Imam sapaan akrabnya.
Rangkaian Kegiatan Selama Lima Hari
Imam menjelaskan, kegiatan baksos dimulai dengan napak tilas, pembukaan resmi, dan nonton bareng warga.Hari kedua diisi seminar pertanian, program "IMPARA Mengajar", dan pembacaan Al Barzanji.
Hari ketiga, panitia menggelar senam pagi, layanan cek kesehatan gratis, lomba keagamaan anak, hingga pengajian.
Hari keempat dilanjutkan dengan lomba umum, workshop kepemudaan, bersih-bersih desa, dan khataman Al-Qur’an.
Hari terakhir diisi evaluasi internal serta sesi pamitan dengan perangkat desa dan warga.
"Itu jadi bagian paling berkesan karena kami bisa langsung menyentuh hati mereka yang membutuhkan," katanya.
Imam berharap kegiatan ini jadi jembatan yang memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.
"IMPARA ingin dikenal sebagai organisasi yang membawa perubahan sosial. Mahasiswa harus aktif dan berdampak," tegasnya.
Hari ketiga, panitia menggelar senam pagi, layanan cek kesehatan gratis, lomba keagamaan anak, hingga pengajian.
Hari keempat dilanjutkan dengan lomba umum, workshop kepemudaan, bersih-bersih desa, dan khataman Al-Qur’an.
Hari terakhir diisi evaluasi internal serta sesi pamitan dengan perangkat desa dan warga.
Momen Haru dan Santuna
Salah satu momen paling menyentuh, ucap Imam, terjadi saat pengajian dan penyerahan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa."Itu jadi bagian paling berkesan karena kami bisa langsung menyentuh hati mereka yang membutuhkan," katanya.
Imam berharap kegiatan ini jadi jembatan yang memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat.
"IMPARA ingin dikenal sebagai organisasi yang membawa perubahan sosial. Mahasiswa harus aktif dan berdampak," tegasnya.
Adapun kegiatan baksos ini turut disambut hangat warga Desa Sendang Agung.
"Kegiatan sosial dari mahasiswa sangat dirasakan manfaatnya untukw warga di sini," ucap salah satu warga.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.