Ratusan Dosen dan ASN Ikut Wawancara Beasiswa Kemenag

Ma'rifah Nugraha
0
Seleksi wawancara BIB Kemenag 2025. Foto Kemenag.

EDUKASIA.ID - Seleksi Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) 2025 memasuki babak krusial. Sebanyak 93 calon awardee jenjang S3 luar negeri dan 59 kandidat program S2 Double Degree tengah menjalani tes wawancara yang digelar secara daring mulai 14 hingga 23 Juli 2025.

Tes ini jadi gerbang terakhir bagi para peserta setelah lolos seleksi administrasi dan bakat skolastik.

“Wawancara menjadi penentu, apakah mereka layak atau tidak, untuk mendapatkan beasiswa full scholarship baik di Dalam dan Luar Negeri,” ujar Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Kemenag, Ruchman Basori saat memantau pelaksanaan seleksi di Tangerang Selatan, Senin, 21 Juli 2025.

Beasiswa ini tak hanya menyasar dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK), tetapi juga pegawai Kementerian Agama, baik dari pusat maupun daerah.

"Terobosan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi mereka, dalam menjalankan tugas-tugas birokrasi yang kompleks," katanya.

Menurut Ruchman, program BIB menjadi bagian dari komitmen Kemenag dalam mendorong peningkatan kapasitas dan kualitas SDM.

"Upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas dosen terus dilakukan Kementerian Agama. Salah satunya memberikan beasiswa bagi dosen untuk mengambil studi ke perguruan tinggi terbaik di dunia, seperti Australia, Amerika, Inggris, Perancis, Jerman, Kanada, dan negara-negara Timur Tengah,” terangnya.

Khusus untuk jenjang S2, Kemenag juga membuka skema Double Degree dengan menggandeng kampus-kampus ternama. Ada dua kelompok besar yang saat ini sedang berjalan.

Pertama, kolaborasi antara Universitas Internasional Islam Indonesia (UIII), UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Alauddin Makassar dengan Edinburg University serta SOAS University.

Kelompok kedua melibatkan lima PTKIN yang bermitra dengan Universitas Utara Malaysia (UUM). Program ini sudah memasuki tahun kedua pada 2025.

Para peserta yang ikut seleksi tahun ini berasal dari berbagai latar belakang keilmuan. Untuk jenjang S3 luar negeri, bidang studi yang dipilih cukup beragam, mulai dari sains dan teknologi, sosial humaniora, Islamic Studies, kesehatan, hukum, hingga ekonomi.

"Puspenma ingin memastikan bahwa BIB juga menyasar pada PT level dunia, untuk memenuhi kebutuhan SDM PTK dan Kemenag," ujar Ruchman.

Ia juga menyinggung kemungkinan bertambahnya kuota beasiswa ke luar negeri apabila ada penambahan anggaran dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

"Jika LPDP tahun depan menambah anggaran tentu akan bertambah pula jumlah awardee kita ke LN," tambah Aktivis Mahasiswa '98 ini.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top