Dua murid madrasah Difabel tengah melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an. Foto Kemenag.
EDUKASIA.ID - Suasana haru dan bangga menyelimuti pembukaan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) 2025 di MAN 11 Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025. Ribuan siswa baru yang hadir dibuat terpukau saat dua murid penyandang disabilitas tampil mengejutkan.
Duduk bersila di depan para pejabat dan siswa lainnya, keduanya melantunkan ayat suci Al-Qur’an dengan suara merdu yang menyentuh jiwa. Bukan sekadar penampilan biasa, mereka diketahui hafal 30 juz Al-Qur’an.
“Saya terharu,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama, Amien Suyitno yang hadir langsung menyaksikan penampilan tersebut.
Menurutnya, hafalan para siswa ini lebih dari sekadar kemampuan intelektual.
“Ini bukan sekedar hafalan. Ini adalah suara dari hati yang jernih,” tambahnya.
Ia menuturkan penampilan dua hafiz cilik itu menjadi pembuka yang tak terlupakan. Tak hanya menggugah hati, tapi juga menguatkan pesan bahwa madrasah adalah ruang inklusif bagi siapa pun, tanpa terkecuali.
Dirjen Pendis menegaskan bahwa madrasah harus menjadi tempat yang memuliakan semua anak bangsa, termasuk mereka yang mungkin terlihat berbeda.
“Al-Madrasati Ka Baiti, Madrasah adalah rumah kita semua. Termasuk bagi anak-anak hebat yang mungkin dilihat berbeda oleh dunia, tapi sangat istimewa di mata Tuhan,” tegasnya.
Dalam arahannya, Amien Suyitno juga menekankan pentingnya menjadikan madrasah sebagai ruang untuk menumbuhkan cinta kepada ilmu, sesama, lingkungan, dan Indonesia.
“Cinta pada madrasah adalah cinta pada masa depan. Dan masa depan Indonesia ada di tangan kalian, para siswa pilihan,” ujarnya penuh semangat.
MATSAMA 2025 sendiri bukan hanya ajang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru. Lebih dari itu, kegiatan ini mencerminkan wajah pendidikan Islam yang mengedepankan kasih sayang, kesetaraan, dan keberagaman.
Tambahan informasi, MAN 11 Jakarta juga telah menerapkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC), yang menjadikan akhlak dan nilai persahabatan sebagai inti pembelajaran.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.