Usung Isu Kesehatan Mental, Mahasiswa Unair Raih Beasiswa Jurnalisme

Ma'rifah Nugraha
0
Mahasiswa UNAIR peraih beasiswa Jurnalism Fellowship Program by Narasi Academy & Australian Embassy. Foto Unair.

EDUKASIA.ID - Lima mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) mencetak prestasi membanggakan. Mereka berhasil lolos seleksi Jurnalism Fellowship Program yang diadakan oleh Narasi Academy bekerja sama dengan Kedutaan Besar Australia.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Selvina Cindy Kusumaningrum, Christabel Lee Angie Sugianto, Nisriinaa Maahira Wedya Lathifa, Jovana Martatilova, dan Chaya Arinadewa Mashar. Mereka tergabung dalam tim perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dari Unair yang berhasil menjadi salah satu dari 10 LPM terpilih secara nasional.

“1 LPM bisa mengirimkan 5 orang perwakilannya untuk melakukan projek terkait jurnalisme yang telah dibiayai oleh Narasi Academy dan Kedutaan Besar Australia,” terang Selvina, di Surabaya, Selasa, 22 Juli 2025.

Menurut Selvina, seleksi program ini cukup ketat. Peserta harus menyusun proposal proyek jurnalistik yang kuat, dengan output berupa artikel, video, dan fotografi. Semua karya yang dihasilkan dinilai langsung oleh mentor profesional dari Narasi Academy yang ahli di bidangnya masing-masing.

“Mentornya dari Narasi Academy tentunya sudah expert di bidang jurnalisme, untuk tiap bidang projectnya beda. Jadi foto sendiri, artikel sendiri, dan video sendiri,” jelasnya.

Proyek yang mereka usung berjudul "Scroll, Like, Repeat: Hidup Muda di Era Disrupsi". Mengangkat isu kesehatan mental dan fenomena ‘brainroot’, tim ini menyoroti dampak sosial media terhadap identitas generasi muda.

"Hal itu memicu fenomena Fear of Missing Out (FOMO), digital fatigue, dan krisis autentisitas akibat budaya viral chasing serta algorithmic identity," ujarnya.

Selvina menambahkan, proyek ini ingin membuka mata publik terhadap dampak tersembunyi dari kebiasaan digital yang sering dianggap sepele.

“Karya tersebut bertujuan untuk mengungkap dampak tersembunyi dari kebiasaan digital generasi muda, merefleksikan bagaimana media sosial membentuk identitas dan relasi, serta mengajak audiens berpikir kritis lewat pendekatan naratif, analogi visual, dan gaya jurnalisme yang humanis,” ungkapnya.

Menariknya, output dari proyek ini juga ditampilkan di kantor Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia. Tak hanya dipamerkan, karya mereka juga mendapat feedback langsung dari jurnalis senior Najwa Shihab.

Selvina dan tim berharap, karya ini bisa membawa dampak positif bagi generasi muda dan menumbuhkan kesadaran soal pentingnya kesehatan mental.

Mereka berharap kesadaran akan kesehatan mental dapat semakin meningkat dan masyarakat dapat menormalisasi bahwa kesehatan mental bukanlah aib yang harus disembunyikan.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top