Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberangkatkan dosen dan karyawannya untuk melaksanakan ibadah umrah. Foto UMY.
EDUKASIA.ID - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali memberangkatkan rombongan umrah tahun ini. Sebanyak 59 jemaah yang terdiri dari dosen, karyawan purna tugas, hingga tokoh penggerak persyarikatan dilepas secara resmi pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Acara pelepasan berlangsung di Ruang Sidang Lantai 5, Gedung AR Fachruddin A, Kampus Terpadu UMY.
Rombongan dijadwalkan bertolak menuju Tanah Suci pada Rabu, 21 Agustus 2025, dengan rencana transit terlebih dahulu di Jakarta pada 20 Agustus.
Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMY, H. Arba Riskawan Qomaru, hadir memberikan pesan khusus kepada para jemaah. Ia menegaskan pentingnya menata niat sebelum melaksanakan ibadah umrah.
“Ikhlas berarti menyingkirkan segala hal yang bisa mengotori tujuan ibadah. Dalam bahasa Jawa, menyingkirkan hal-hal yang 'ngerikuni' hati,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa ibadah umrah dan haji adalah perintah Allah yang jelas disebutkan dalam Al-Qur’an.
“Mari kita teguhkan niat dan jalani umroh ini dengan sepenuh hati,” sambungnya.
Tak lupa, Arba menitipkan harapan agar seluruh jemaah turut mendoakan UMY dan seluruh civitas akademika selama di Tanah Suci.
“Apa pun peran kita di kampus, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun pensiunan, semua adalah bagian dari keberadaan UMY saat ini. Mohon doakan agar UMY terus berkembang dan memberi manfaat luas,” tambahnya.
Fasilitas Lengkap, Pendampingan Total
Direktur Sumber Daya Manusia dan Organisasi UMY, Prof. Dr. Sri Nabawiyah Nurul Makiyah, turut hadir dalam pelepasan bersama perwakilan travel PT Surya Citra Madani, Taufiqurrahman.Dalam keterangannya, Taufiqurrahman menjelaskan bahwa seluruh visa jemaah telah diproses, termasuk bagi peserta yang sempat batal dan digantikan.
“Untuk tiga peserta pengganti, kami sudah proses ulang visanya. Vaksin meningitis dan polio juga sudah lengkap. Bagi peserta yang kurang dari dua pekan, tetap kami atur agar aman di imigrasi Arab Saudi,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi saat ini.
“Tapi panasnya baru terasa ketika berada di luar hotel atau masjid. Penting untuk menjaga kesehatan dan asupan cairan,” katanya.
Rombongan akan dibagi dalam dua bus, masing-masing didampingi mutawwif dan mutawwifah dari PCIM Arab Saudi. Selain itu, tim pendamping kesehatan juga turut disiapkan.
Salah satu jemaah, Ruslan Abdul Ghani (73), mengungkapkan rasa harunya bisa berangkat umrah bersama rombongan UMY. Ruslan merupakan pensiunan UMY sejak 2013.
Ia mengaku sempat pasrah karena saat program umrah UMY pertama kali digelar, ia belum memenuhi syarat masa pensiun.
“Saya sudah lama pensiun, tapi teman-teman lain sudah pernah di-umrahkan oleh UMY. Waktu itu saya pikir memang belum rezeki. Ternyata tahun ini saya dipanggil. Bagi saya ini bukan sekadar UMY yang memberi, tapi Allah yang mengutus lewat UMY,” ungkap Ruslan.
Ia berharap UMY ke depan semakin kuat dan memberikan pengaruh lebih luas, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global.
“Semoga UMY ke depan punya kekuatan besar yang memberi dampak bagi dunia, sehingga kita semua yang pernah menjadi bagian dari UMY ikut 'kecipratan' pahalanya,” tutupnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.