Makna Bhinneka Tunggal Ika dan Perannya dalam Persatuan Bangsa

Ma'rifah Nugraha
0
Ilustrasi. Foto Freepik.

EDUKASIA.ID - Pernah dengar kalimat Bhinneka Tunggal Ika di bawah lambang Garuda Pancasila? Frasa ini bukan sekadar hiasan, tapi semboyan resmi bangsa Indonesia yang sarat makna persatuan.

Dikutip dari buku Modul PPKN Calon Guru PPPK, kalimat ini berasal dari bahasa Jawa Kuna, pertama kali muncul dalam Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular pada masa Majapahit abad ke-14. Secara harfiah, bhinneka berarti beraneka ragam, tunggal berarti satu, dan ika berarti itu. Jika dirangkai, artinya “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Dari Majapahit ke Garuda Pancasila

Awalnya, Bhinneka Tunggal Ika digunakan untuk menggambarkan perbedaan agama dan kepercayaan di Majapahit, namun sekaligus menegaskan pentingnya hidup rukun dalam keberagaman.

Saat Indonesia merdeka, para pendiri bangsa mengadopsi semboyan ini sebagai dasar persatuan. Frasa tersebut kemudian diabadikan pada pita yang dicengkeram Garuda Pancasila.

Lambang negara sendiri dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, disempurnakan Presiden Soekarno, dan resmi dipakai sejak Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat pada 11 Februari 1950.

Pengaturan tentang lambang negara kini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 36A dan UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

Menurut risalah sidang MPR tahun 2000, keberadaan semboyan dan lambang negara ini penting untuk memperkukuh kedudukan atribut kenegaraan. Meski tampak simbolis, atribut tersebut jadi tanda identitas, kedaulatan, sekaligus pemersatu bangsa di tengah tantangan global.

Makna Bagi Bangsa Indonesia

Makna Bhinneka Tunggal Ika sangat relevan dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang dihuni ribuan suku, bahasa, adat, dan agama. Perbedaan bukanlah ancaman, melainkan kekuatan yang memperkaya persatuan.

Itulah sebabnya semboyan ini tidak boleh berhenti sebagai slogan. Dalam kehidupan sehari-hari, ia diwujudkan lewat sikap saling menghargai, tidak mementingkan golongan sendiri, dan mengutamakan kepentingan bersama.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top