Penanaman dan pemeliharaan bibit pohon di Blok Leuweung Panganten, Gunung Congkrang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Minggu 21 Desember 2025.
Garut. EDUKASIA.ID - Puluhan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Padjadjaran (Unpad) melakukan penanaman dan pemeliharaan 452 bibit pohon di Blok Leuweung Panganten, Gunung Congkrang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Minggu 21 Desember 2025.
Mereka bersama Komunitas Kolaborasi Hijau, TP PKK dan Kader Posyandu Desa Girijaya, serta relawan pegiat lingkungan, tergabung dalam tergabung dalam event Jabar Social Village Project (JSVP).
Kegiatan penghijauan tersebut dilaksanakan di lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 1 Regional 2 Kebun Cisaruni yang berlokasi di Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang.
Ketua Tim Kolaborasi Hijau, Lukman Hakim, mengatakan kegiatan ini berawal dari keprihatinan warga terhadap kondisi hutan di wilayah Cikajang yang semakin gundul.
“Kegiatan ini bermula dari keresahan warga yang melihat kondisi hutan di Cikajang semakin rusak. Kami berinisiatif melakukan penanaman pohon di lahan gundul agar hutan bisa kembali hijau dan fungsi ekologisnya pulih,” ujar Lukman, dalam keternagan tertulis, Minggu 21 Desember 2025.
Ia menjelaskan, selain bertujuan menghijaukan kembali kawasan hutan, kegiatan tersebut juga untuk menjaga fungsi kawasan hulu, memperkuat resapan air, serta mencegah terjadinya degradasi lahan yang berpotensi menimbulkan bencana.
“Kami berharap seluruh elemen masyarakat dapat ikut peduli dan mendukung upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” tambahnya.
Sebanyak 452 bibit pohon yang ditanam terdiri dari jenis beringin, manglid, jambu, dan kopi. Penanaman dilakukan langsung oleh para relawan sejak pagi hari, termasuk penanaman simbolis dua pohon beringin oleh perwakilan BEM Unpad sebagai bentuk komitmen mahasiswa dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Penanaman pohon dilakukan sebagai upaya pemulihan lingkungan dan pelestarian hutan di kawasan Gunung Congkrang yang mengalami degradasi lahan.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian Jabar Social Village Project (JSVP) 2025, yang mendorong kolaborasi lintas sektor dalam penguatan sosial dan pelestarian lingkungan di desa.
Salah satu mahasiswa peserta JSVP 2025, Muhammad Alwi Maulana Rahman, mengaku terdorong untuk ikut terlibat karena kepeduliannya terhadap kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan.
“Saya merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi. Kerusakan hutan banyak memicu bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor. Kegiatan seperti ini penting untuk mencegahnya,” ujarnya.
Lukman Hakim menambahkan, kegiatan penghijauan ini juga sejalan dengan program Sedekah Oksigen yang telah berjalan selama beberapa tahun dan berhasil menggerakkan partisipasi masyarakat.
“Melalui program Sedekah Oksigen, banyak warga yang tergerak menyumbangkan bibit pohon. Jumlahnya kini sudah mencapai ribuan bibit,” katanya.
Ia berharap kegiatan penghijauan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga hutan sebagai penyangga kehidupan.



.png)


Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.