Nilainya Milyaran, Sekjen Kemenag Harap Dampak Riset 'MoRA The Air Funds' pada Masyarakat
Selasa, Desember 09, 2025
0
Jakarta. EDUKASIA.ID - Penelitian yang dilakukan dalam program riset Indonesia bangkit (MoRA The Air Funds) diharapkan berdampak pada masyarakat.
Hal itu ditegaskan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Phil. Kamaruddin Amin, M.A., Ph.D, saat Evaluasi dan Koordinasi Pendanaan Riset Indonesia Bangkit (MoRA The Air Funds) di Jakarta , Senin (8/12/25).
“Riset-riset dengan anggaran ratusan juta bahkan milyaran harus mendatangkan manfaat dan berdampak langsung kepada masyarakat, tegas Kamaruddin Amin.
Dampak pada masyarakat dimaksud meliputi sosial, ekonomi, budaya dan pembangunan.
Dikatakannya, anggaran yang besar dari mulai 500 juta hingga 2 milyard harus menghadirkan solusi atas pelbagai problem-problem kemasyarakatan dan kebangsaan.
“Kita ingin riset MoRA The Air Funds dikelola secara professional dan dibantu oleh Tim yang expert, sehingga menghasilkan luaran riset yang berdampak,” tukas Kamaruddin.
Pihaknya berharap, Diktis dan Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) bersinergi dan berkolaborasi, mendesain riset yang bagus.
“Puspenma bertanggungjawab untuk pembiayaannya sementara Diktis merancang disain riset secara sistematis,” pinta Kamar.
Dihadapan para peserta koordinasi, Kamaruddin Amin mengatakan, seleksi proposal harus profesional dan ditangani oleh tim yang expert, sehingga menghasilkan para peneliti yang benar-benar qualified.
"Harus juga di evaluasi penyelenggaraan riset, tahun 2024 bagaimana dampaknya sehingga memudahkan kami untuk mengusulkan tambahan anggaran kepada LPDP," katanya.
Kepala Puspenma Kemenag, Ruchman Basori mengatakan, dalam tiga tahun terakhir ini, 2024, 2025 dan 2026 Kementerian Agama mendapatkan anggaran riset sebanyak 50 milyard per tahun.
Pada tahun 2027, 2028 dan 2029 akan ada kenaikan sejalan dengan komitmen penanganan yang professional dan banyaknya dosen yang antusias mengajukan proposal riset bergengsi ini.
“Pada tahun 2024 kita telah menyeleksi 362 proposal dan lolos seleksi 47 tim periset dan pada tahun 2025 akan mengambil kurang lebih 90 Tim Periset dengan 90 judul penelitian”, terang Ruchman.
Sementara itu, Direktur Diktis Prof. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A., Ph.D berkomitmen menjalin Kerjasama dengan Puspenma untuk melahirkan karya-karya penelitian untuk memperkuat ecotheology, kurikulum berbasis cinta dan pengembangan ekonomi umat.
“Kita akan dorong para periset untuk mengambil tema-tema yang selama ini menjadi konsen Bapak Menteri Agama terutama ecotheology, kurikulum berbasis cinta dan pengembangan ekonomi umat,” kata Sahiron.
Hadir salam kegiatan , Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof. Phil. Sahiron Syamsuddin, M.A., Ph.D, Kepala Puspenma Ruchman Basori, Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyaraat Nur Khafid, Ketua Tim Investasi Pendidikan, Kerjasama dan Riset Hendro Dwi Antoro, para Kasubtim dan juga pegawai pada Direktorat Diktis dan Puspenma.
Tags
Bagikan ke aplikasi lainnya



.png)



Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.