100 Remah Hikmah (75): Ber-sms ria dengan Kalimat Efektif


Ilustrasi: Foto pixabay

Penulis: Salahuddin Ibnu Sjahad*

EDUKASIA.ID - Saya terbiasa menggunakan kata-kata yang sejelas mungkin ketika mengetik sms agar waktu saya benar-benar tak tersita untuk ngurus orang-orang yang biasanya hanya mencerna bahasa sms dengan "otak luar".

Orang-orang seperti mereka biasanya terlalu cepat membalas sms tanpa sempat mencerna ulang sms yang masuk. Bahkan tanpa sempat memikir sms tadi perlu dibalas atau tidak. 

Bahkan dengan kalimat efektif yang saya buat pun orang-orang semacam itu menganggap saya seperti kebanyakan orang. 

Walaupun saya bukan psikolog, tapi lewat bahasa sms lah sedikit banyak membantu saya memahami karakter sang empunya kata. 

Dan akhirnya juga tahu, yang mengirim itu orangnya asli atau teman yang iseng. Lewat sms pula saya berusaha bisa menjaga brand "unggah-ungguh" khas orang jawa, meski juga terkadang berusaha mengimbangi kebiasaan alay generasi yang lebih muda. 

Sms adalah khazanah literasi modern yang perlu dipergunakan dengan arif. Jangan sampai kita tersangkut hukum karena kebiasaan bertutur kata buruk dianggap tidak biasa oleh orang lain. 

Rubba saaqithin minal hashooh

Banyak orang terjatuh hanya karena kerikil kecil.



**** * ****

*Salahuddin Ibnu Sjahad atau Mohammad Salahuddin Al-Ayyubi, seorang guru mata pelajaran Ilmu Tafsir di MAN Sumenep, peraih beasiswa studi S2 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit di UIN Sunan Kalijaga. Tulisan ini merupakan kompilasi statusnya di Facebook yang kemudian dijadikannya buku berformat PDF, diberinya judul "100 Remah Hikmah: Secuil Cerita dan Sudut Pandang Baru dalam Menikmati Rutinitas Kehidupan."

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top