Bahaya Microsleep, Pemudik Harap Waspada

Ilustrasi: Unsplash

Penulis: Fahita Safiraturahman

Mudik, sebuah tradisi tahunan bagi banyak orang untuk berkumpul dengan keluarga tercinta atau mengunjungi kampung halaman. Namun, di balik kegembiraan tersebut, terdapat ancaman serius yang dapat membahayakan keselamatan kita saat berkendara: microsleep atau tidur singkat yang tidak disadari.

Microsleep terjadi ketika otak mengalami kelelahan ekstrem dan memaksa dirinya untuk beristirahat sejenak, meskipun kita berada dalam situasi yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, seperti saat mengemudi. 

Dalam kondisi microsleep, seseorang mungkin terlihat tetap sadar, namun sebenarnya mereka tidur dalam hitungan detik atau bahkan fraksi detik.

Saat berkendara dalam perjalanan mudik yang panjang, risiko microsleep meningkat secara signifikan. Faktor seperti kurangnya tidur, monotonnya jalan, dan kelelahan fisik dapat memicu terjadinya microsleep. 

Dampak darri microsleep terbilang cukup fatal karena dapat menyebabkan kecelakaan serius yang mengancam nyawa pengemudi, penumpang, dan pengguna jalan lainnya.

Penting bagi para pemudik untuk mengenali gejala microsleep dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Mengambil istirahat singkat setiap beberapa jam, membagi waktu mengemudi dengan sopir lain, atau bahkan menggunakan transportasi umum jika merasa terlalu lelah dapat membantu mengurangi risiko microsleep. 

Selain itu, pastikan untuk tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan panjang dan hindari mengonsumsi obat-obatan atau minuman yang dapat mengganggu kewaspadaan saat berkendara.

Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama saat mudik. Dengan mengenali bahaya microsleep dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai, kita dapat membantu menjaga diri sendiri dan orang lain tetap aman di jalan raya.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top