Mengapa Memenuhi Janji Jadi Tanda Orang Beriman? Ini Penjelasannya

Redaksi
0

Ilustrasi. Foto: Freepik.

EDUKASIA.ID - Taukah kamu, salah satu bukti keimanan seseorang adalah kemampuan untuk memenuhi janji? Memenuhi janji termasuk akhlak terpuji yang seharusnya melekat pada setiap pribadi orang beriman. 

Menurut buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (2021), salam bahasa Arab, janji dikenal dengan istilah ‘aqad’yang juga menjadi asal kata akad, akidah, atau akad nikah. 

Secara bahasa, akad berarti perjanjian atau ikatan yang kuat. Jadi, menepati janji bukan hanya kewajiban, tetapi juga tanda keimanan seseorang. Setiap janji yang dibuat kelak akan dimintai pertanggungjawabannya.

Jenis-jenis Janji

Janji sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Janji kepada Allah SWT: Mungkin kamu bertanya-tanya, kapan seseorang berjanji kepada Allah? Ternyata, janji itu sudah terjadi jauh sebelum kita lahir ke dunia, yaitu di alam ruh saat Allah mengambil kesaksian dari keturunan Nabi Adam. Janji tersebut adalah untuk mengimani Allah sebagai Rabb dan menjadi hamba-Nya yang taat. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, ‘Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” (Q.S. al-A’rāf/7: 172)

2. Janji kepada sesama manusia: Janji kepada manusia adalah perjanjian yang dibuat dan disepakati antara individu maupun lembaga. Melalui janji ini, reputasi dan nama baik seseorang dipertaruhkan. 

Sekali atau beberapa kali janji dilanggar, kepercayaan sulit dibangun kembali dan dampaknya akan dirasakan sendiri. Islam mengajarkan bahwa tidak semua janji harus dipenuhi jika bertentangan dengan syariat. Rasulullah SAW bersabda:

Setiap syarat (ikatan janji) yang tidak sesuai dengan Kitabullah, menjadi batal, meskipun seratus macam syarat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Balasan Memenuhi Janji

Jika kita perhatikan di sekitar, terlihat jelas perbedaan antara orang yang selalu memenuhi janji dan yang tidak. Orang yang berhasil biasanya memegang teguh prinsip termasuk memenuhi janji, sementara yang terpuruk seringkali lemah dalam hal ini. Saatnya kita memilih, termasuk dalam soal menepati janji.

Al-Qur’an memberi contoh tentang bangsa Bani Israil yang sering mengingkari janji, sehingga mereka mengalami ketidaktentraman dan bahkan mengingkari keimanan, sampai memusuhi para rasul yang diutus kepada mereka (Q.S. al-An’ām/6: 152 dan Q.S. ar-Ra’d/13: 20). Kisah ini menjadi pelajaran agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Manfaat Memenuhi Janji

Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan ketika menepati janji, antara lain:

1. Mendapatkan predikat muttaqin dan menjadi sebab tercapainya sifat muttaqin (Q.S. Ali Imrān/3: 76).

2. Menjadi sebab datangnya keberhasilan, keamanan, ketenteraman, dan menghindarkan konflik serta perselisihan.

3. Menghindarkan pertumpahan darah dan menjaga hak-hak sesama, baik muslim maupun non-muslim (Q.S. al-Anfāl/8: 72).

4. Menghapus kesalahan dan menjadi sebab masuknya seseorang ke surga (Q.S. al-Baqarah/2: 40 dan Q.S. al-Māidah/5: 12).

Nah, memenuhi janji bukan hanya soal kata-kata, tapi cermin keimanan dan karakter mulia. Jadi, sudahkah kita menjaga janji kita hari ini?

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top