Ilustrasi. Foto: Freepik
EDUKASIA.ID - Taukah kamu apa itu tabligh? Kita sering mendengar kata ini, terutama dalam konteks agama Islam. Salah satu bentuk tabligh yang paling dikenal adalah khutbah. Jadi, apa sebenarnya khutbah itu?
Menurut buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (2021), Khutbah adalah menyampaikan pesan tentang takwa sesuai perintah Allah SWT dengan syarat dan rukun tertentu.
Bisa juga diartikan sebagai kegiatan memberi nasihat kepada kaum Muslimin yang harus memenuhi syarat dan rukun tertentu, dan erat kaitannya dengan sah atau sunnahnya suatu ibadah. Orang yang menyampaikan khutbah disebut khatib.
Biasanya, khutbah dilakukan dalam tiga waktu yang berbeda jika dikaitkan dengan shalat:
1. Khutbah sebelum shalat, contohnya adalah Khutbah Jumat.
2. Khutbah setelah shalat, seperti khutbah pada Shalat ‘Idain (Idul Fitri dan Idul Adha), Shalat Gerhana Bulan (Khusuf), Gerhana Matahari (Kusuf), Shalat Istisqa’ (minta hujan), dan khutbah saat Wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
3. Khutbah yang tidak terkait dengan shalat, misalnya khutbah nikah.
2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Memberi wasiat tentang takwa kepada diri sendiri dan jamaah.
4. Membaca satu atau beberapa ayat Al-Qur’an pada kedua khutbah, sesuai dengan topik yang disampaikan.
5. Berdoa pada khutbah kedua, memohon ampunan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi umat Muslim di dunia dan akhirat.
Itulah ulasan singkat tentang khutbah, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Semoga bermanfaat!
Biasanya, khutbah dilakukan dalam tiga waktu yang berbeda jika dikaitkan dengan shalat:
1. Khutbah sebelum shalat, contohnya adalah Khutbah Jumat.
2. Khutbah setelah shalat, seperti khutbah pada Shalat ‘Idain (Idul Fitri dan Idul Adha), Shalat Gerhana Bulan (Khusuf), Gerhana Matahari (Kusuf), Shalat Istisqa’ (minta hujan), dan khutbah saat Wukuf di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
3. Khutbah yang tidak terkait dengan shalat, misalnya khutbah nikah.
Syarat-syarat seorang khatib:
- Muslim yang sudah baligh dan berakal sehat.
- Mengerti syarat, rukun, dan sunnah khutbah.
- Bersih dari hadats (baik badan maupun pakaian), serta aurat tertutup.
- Tartil dan fasih saat membaca ayat Al-Qur’an dan hadis.
- Memiliki akhlak baik dan tidak tercela di mata masyarakat.
- Suaranya jelas dan dapat dimengerti jamaah.
- Berpenampilan rapi dan sopan.
Rukun khutbah meliputi:
1. Membaca Hamdalah (Alhamdulillah) di kedua khutbah.2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Memberi wasiat tentang takwa kepada diri sendiri dan jamaah.
4. Membaca satu atau beberapa ayat Al-Qur’an pada kedua khutbah, sesuai dengan topik yang disampaikan.
5. Berdoa pada khutbah kedua, memohon ampunan, kesejahteraan, dan keselamatan bagi umat Muslim di dunia dan akhirat.
Itulah ulasan singkat tentang khutbah, mulai dari pengertian, jenis-jenis, hingga syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Semoga bermanfaat!
.png)
.png)
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.