Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Menurut 15 Ahli

Redaksi
0
Ilustrasi sejarah. Foto Freepik.

EDUKASIA.ID - Tahukah Anda, asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia ternyata masih menjadi bahan perdebatan para ahli hingga hari ini. Siapa sebenarnya leluhur kita? Kapan mereka datang dan dari mana asalnya?

Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi penting untuk dipahami, karena menyangkut akar sejarah bangsa Indonesia. 

Melansir Modul Sejarah Indonesia Kelas X KD terbitan Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN (2020), ada berbagai teori tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia yang dikemukakan oleh para ahli dari dalam dan luar negeri.

Siapa saja mereka, dan apa pendapatnya? Yuk, simak ulasan berikut ini!

1. Drs. Moh. Ali

Ali menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina Selatan. Mereka datang secara bergelombang ke wilayah Nusantara. 

Gelombang pertama adalah Proto Melayu (sekitar 3.000–1.500 SM) dan gelombang kedua adalah Deutero Melayu (sekitar 1.500–500 SM). Ciri khasnya, mereka menggunakan perahu bercadik sebagai alat transportasi.

2. Prof. Dr. H. Kern

Ahli asal Belanda ini menelusuri jejak asal-usul bangsa Indonesia lewat bahasa. Ia menyebut bahwa bahasa di wilayah Indonesia, Polinesia, hingga Mikronesia berasal dari satu akar, yakni Austronesia. 

Menurutnya, nenek moyang bangsa Indonesia datang dari Asia, dan menggunakan bahasa Campa, yang masih memiliki kesamaan dengan sejumlah kata di Indonesia.

3. Willem Smith

Pendapatnya juga berbasis bahasa. Smith membagi bangsa-bangsa di Asia menurut kelompok bahasa, termasuk Austronesia yang menjadi dasar bahasa bangsa-bangsa di wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia.

4. Prof. Dr. Sangkot Marzuki

Berdasarkan penelitian DNA, Sangkot berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia tidak berasal dari Yunan, tetapi dari dataran Sunda.

Ia menolak bahwa Homo erectus di Asia adalah nenek moyang langsung manusia Indonesia modern, karena spesies itu dianggap sudah punah.

5. Van Heine Geldern

Geldern mendukung pandangan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah, dengan bukti berupa artefak-artefak budaya yang ditemukan di Indonesia dan mirip dengan temuan di wilayah Asia lainnya.

6. Prof. Mohammad Yamin

Berbeda dari yang lain, Yamin menyebut bahwa bangsa Indonesia adalah asli Nusantara. Ia menolak teori migrasi dari luar, karena menurutnya, fosil dan artefak tertua justru lebih banyak ditemukan di Indonesia daripada wilayah Asia lainnya.

7. Prof. Dr. Krom

Krom berpendapat bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah, sekitar tahun 2.000–1.500 SM. Mereka menyebar melalui jalur sungai-sungai besar di kawasan tersebut.

8. Dr. Brandes

Brandes melihat kesamaan bahasa antara suku-suku di Indonesia dan kelompok-kelompok di wilayah yang sangat luas, mulai dari Taiwan, Madagaskar, Jawa, hingga Amerika bagian barat. Ini menunjukkan adanya hubungan kultural yang luas sejak masa lampau.

9. Hogen

Hogen menyoroti bahwa bangsa Melayu berasal dari Sumatera, lalu bercampur dengan bangsa Mongol dan membentuk dua gelombang migrasi, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu, yang kemudian menyebar ke seluruh Nusantara.

10. Max Muller

Ia menyebut bangsa Indonesia berasal dari Asia Tenggara, meskipun tidak menjelaskan dengan detail dasar pendapatnya.

11. Mayundar

Menurut Mayundar, bangsa Austronesia berasal dari India bagian timur, lalu menyebar ke Indocina, Indonesia, dan Pasifik. Ia menyebut bahwa bahasa Austronesia memiliki akar dari wilayah India.

12. Mens

Mens berpandangan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari bangsa Mongol, yang kemudian bermigrasi ke selatan karena tekanan dari bangsa-bangsa lain.

13. Sultan Takdir Alisjahbana

Tokoh Indonesia ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia termasuk rumpun Melayu, karena banyak kemiripan dalam struktur bahasa dan budaya.

14. Gorys Keraf

Menurut Gorys Keraf, kebudayaan di Indonesia lebih tinggi dibanding wilayah sekitarnya. Ini bisa menjadi bukti bahwa Indonesia merupakan pusat kebudayaan, bukan sekadar tempat tujuan migrasi.

15. Harry Truman Simandjuntak

Simandjuntak menyebut bahwa bahasa Austronesia yang digunakan di Indonesia berasal dari Pulau Formosa (Taiwan). 

Ia menekankan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan pelaut ulung yang menggunakan perahu bercadik untuk menyebar ke berbagai pulau di Nusantara.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top