Ilustrasi sejarah. Foto Freepik.
EDUKASIA.ID - Tahukah Anda bahwa nenek moyang bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa pelaut ulung?
Mereka bahkan dianggap sebagai pencipta model asli perahu bercadik, kapal tradisional yang menjadi ciri khas maritim Nusantara.
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (2023), para ahli menyebut bahwa orang-orang Austronesia yang datang dan menetap di wilayah Indonesia kemudian dikenal sebagai bangsa Melayu Indonesia. Merekalah yang menjadi nenek moyang langsung bangsa Indonesia saat ini.
Nah menariknya, bangsa Melayu ini terbagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan gelombang kedatangan dan budayanya, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Apa itu? Yuk simak ulasan di bawah ini:
Mereka datang dari Asia dan masuk ke Indonesia melalui dua jalur utama: jalur barat melalui Malaysia-Sumatera, dan jalur timur melalui Filipina-Sulawesi.
Mereka dikenal memiliki kebudayaan Neolitikum atau zaman batu baru. Walau alat-alatnya masih berbahan dasar batu, bentuk dan pembuatannya sudah halus. Salah satu hasil budaya terkenal dari kelompok ini adalah kapak persegi, yang banyak ditemukan di wilayah barat Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Di Sulawesi, khususnya di Kalumpang, ditemukan adanya perpaduan antara kapak persegi dan kapak lonjong, menandakan percampuran budaya antara para pendatang dari jalur utara dan barat. Beberapa suku bangsa yang diyakini merupakan keturunan Proto Melayu antara lain suku Dayak dan suku Toraja.
Kelompok ini membawa kebudayaan logam, yang lebih maju dibandingkan pendahulunya. Mereka sudah bisa membuat alat dari perunggu dan besi, seperti kapak corong, kapak sepatu, dan nekara.
Selain itu, mereka juga mewariskan budaya megalitikum, seperti menhir (tugu batu), dolmen (meja batu), sarkofagus (keranda mayat), kubur batu, hingga punden berundak yang diyakini sebagai cikal bakal arsitektur candi.
Suku-suku yang berasal dari keturunan Deutero Melayu di antaranya adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.
Itulah ulasan singkat tentang kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai bangsa pelaut, semoga menambah wawasan Anda.
Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII terbitan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (2023), para ahli menyebut bahwa orang-orang Austronesia yang datang dan menetap di wilayah Indonesia kemudian dikenal sebagai bangsa Melayu Indonesia. Merekalah yang menjadi nenek moyang langsung bangsa Indonesia saat ini.
Nah menariknya, bangsa Melayu ini terbagi menjadi dua kelompok besar berdasarkan gelombang kedatangan dan budayanya, yaitu Proto Melayu dan Deutero Melayu. Apa itu? Yuk simak ulasan di bawah ini:
Proto Melayu
Proto Melayu atau Melayu Tua adalah kelompok pertama yang datang ke Nusantara sekitar 1.500 SM.Mereka datang dari Asia dan masuk ke Indonesia melalui dua jalur utama: jalur barat melalui Malaysia-Sumatera, dan jalur timur melalui Filipina-Sulawesi.
Mereka dikenal memiliki kebudayaan Neolitikum atau zaman batu baru. Walau alat-alatnya masih berbahan dasar batu, bentuk dan pembuatannya sudah halus. Salah satu hasil budaya terkenal dari kelompok ini adalah kapak persegi, yang banyak ditemukan di wilayah barat Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali.
Di Sulawesi, khususnya di Kalumpang, ditemukan adanya perpaduan antara kapak persegi dan kapak lonjong, menandakan percampuran budaya antara para pendatang dari jalur utara dan barat. Beberapa suku bangsa yang diyakini merupakan keturunan Proto Melayu antara lain suku Dayak dan suku Toraja.
Deutero Melayu
Sekitar tahun 400–300 SM, datanglah gelombang kedua yang disebut Deutero Melayu atau Melayu Muda. Mereka memasuki Nusantara melalui jalur barat yang melintasi Yunan, Teluk Tonkin, Vietnam, Semenanjung Malaysia, hingga tiba di kepulauan Indonesia.Kelompok ini membawa kebudayaan logam, yang lebih maju dibandingkan pendahulunya. Mereka sudah bisa membuat alat dari perunggu dan besi, seperti kapak corong, kapak sepatu, dan nekara.
Selain itu, mereka juga mewariskan budaya megalitikum, seperti menhir (tugu batu), dolmen (meja batu), sarkofagus (keranda mayat), kubur batu, hingga punden berundak yang diyakini sebagai cikal bakal arsitektur candi.
Suku-suku yang berasal dari keturunan Deutero Melayu di antaranya adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.
Itulah ulasan singkat tentang kebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia sebagai bangsa pelaut, semoga menambah wawasan Anda.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.