Bagaimana Bakteri Bertahan Hidup? Ini Penjelasan Menurut Ilmu Biologi

Redaksi
0
Ilustrasi bakteri. Foto Freepik.

EDUKASIA.ID - Kita sering mendengar bakteri sebagai penyebab penyakit. Namun, tahukah Anda bahwa cara hidup bakteri sangat beragam dan tidak selalu merugikan?

Bakteri merupakan organisme mikroskopis yang memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi terhadap lingkungan. Mereka tidak hanya ditemukan di tubuh manusia, tetapi juga tersebar luas di tanah, air, udara, dan bahkan di lingkungan ekstrem seperti kawah gunung berapi atau dasar laut yang dingin.

Cara hidup bakteri ditentukan oleh beberapa faktor penting, seperti kebutuhan terhadap oksigen dan bagaimana mereka memperoleh energi. Inilah yang menjadi dasar para ahli biologi dalam mengelompokkan bakteri berdasarkan fungsinya di alam.

Yuk, kita bahas lebih dalam bagaimana cara hidup dan klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen dan sumber energinya, seperti yang dijelaskan dalam Modul Biologi Kelas X, Kemendikbud (2020).

1. Berdasarkan Kebutuhan Terhadap Oksigen

Kebutuhan oksigen merupakan salah satu cara utama dalam mengelompokkan jenis-jenis bakteri:

- Bakteri Aerob: Bakteri jenis ini memerlukan oksigen untuk bertahan hidup. Oksigen digunakan dalam proses oksidasi zat organik untuk menghasilkan energi. Contoh bakteri aerob antara lain Nitrosomonas, Nitrobacter, dan Acetobacter.
- Bakteri Anaerob Fakultatif: Bakteri ini mampu hidup baik dengan maupun tanpa oksigen. Mereka fleksibel dalam menyesuaikan lingkungan hidup. Contohnya adalah Escherichia coli dan Lactobacillus.
- Bakteri Anaerob Obligat: Berbeda dari jenis sebelumnya, bakteri ini tidak dapat bertahan jika ada oksigen di sekitarnya. Paparan oksigen justru dapat membunuh mereka. Contoh bakteri anaerob obligat adalah Clostridium tetani dan Bacteroides fragilis.

2. Berdasarkan Cara Memperoleh Energi

Selain oksigen, cara bakteri mendapatkan energi juga menjadi dasar pengelompokan berikutnya.
a. Bakteri Autotrof: Bakteri autotrof mampu menyusun makanannya sendiri dari senyawa anorganik. Berdasarkan sumber energi yang digunakan, bakteri ini dibagi menjadi dua:
  • Fotoautotrof, menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi. Contohnya Rhodospirillum dan Thiocystis.
  • Kemoautotrof, memperoleh energi dari reaksi kimia senyawa anorganik seperti amonia, belerang, atau besi. Contohnya Thiobacillus ferrooxidans dan Nitrobacter.
b. Bakteri Heterotrof: Bakteri ini tidak dapat membuat makanannya sendiri, sehingga mereka mengambil zat organik dari organisme lain. Kelompok ini dibagi lagi menjadi:
  • Saprofit, yaitu pengurai sisa makhluk hidup, seperti Lactobacillus casei dan Clostridium botulinum.
  • Parasit, yaitu hidup menumpang pada organisme inang dan bisa menyebabkan penyakit, seperti Mycobacterium leprae.
  • Simbiosis Mutualisme, bekerja sama dengan organisme lain untuk saling menguntungkan. Contohnya Rhizobium leguminosarum yang membantu tanaman mengikat nitrogen, atau E. coli di usus manusia yang membantu memproduksi vitamin K.

3. Bakteri dan Lingkungan Ekstrem

Menariknya, bakteri juga mampu hidup di lingkungan yang sangat ekstrem dari suhu panas, dingin, hingga kondisi yang sangat asam atau sangat asin. Beberapa bahkan mampu hidup di tempat yang benar-benar bebas oksigen.

Umumnya, bakteri tumbuh dengan baik di lingkungan yang lembap dan bersuhu antara 25–37°C. Namun, kemampuan adaptasi yang tinggi membuat mereka bisa ditemukan hampir di mana saja di planet ini.

Itulah ulasan mengenai berbagai cara hidup bakteri. Semoga menambah pemahaman Anda!



Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top