EDUKASIA.ID - Kita sering mendengar nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah seperti Muharram, Rajab, atau Ramadhan. Tapi pahamkah kita bagaimana asal-usul penamaan bulan-bulan tersebut?
Nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah ternyata tidak ditetapkan secara sembarangan. Setiap nama memiliki latar belakang sejarah, kondisi alam, hingga nilai sosial budaya yang berkembang di tengah masyarakat Arab sebelum dan sesudah datangnya Islam.
Nama-nama bulan dalam kalender Hijriyah ternyata tidak ditetapkan secara sembarangan. Setiap nama memiliki latar belakang sejarah, kondisi alam, hingga nilai sosial budaya yang berkembang di tengah masyarakat Arab sebelum dan sesudah datangnya Islam.
Penamaan ini telah dikenal jauh sebelum Islam dan tetap dipertahankan ketika Islam datang, karena tidak bertentangan dengan ajaran tauhid.
Melansir laman Muhammadiyah, berikut adalah penjelasan tentang makna dan latar belakang penamaan dua belas bulan dalam kalender Hijriyah:
1. Muharram
Bulan pertama dalam kalender Hijriyah ini disebut “Muharram” karena termasuk dalam kelompok empat bulan haram, yakni bulan-bulan yang dimuliakan dan di dalamnya dilarang melakukan peperangan.Kata “Muharram” sendiri berarti yang dihormati atau disucikan. Tiga dari empat bulan haram berurutan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, sedangkan yang keempat, Rajab, berdiri sendiri.
Hal ini pernah dianalogikan dengan lafaz “Allah” yang terdiri dari huruf-huruf alif, lam, lam, dan ha, di mana alif berdiri sendiri sebagaimana Rajab.
2. Shafar
Penamaan “Shafar” memiliki beberapa versi. Ada yang menyebut bahwa pada bulan ini tersebar wabah penyakit kuning (ashfar).Versi lain menyebutkan bahwa pada bulan ini kota-kota menjadi kosong (shifrun) karena penduduknya pergi berperang.
3. Rabi’ul Awwal
Nama ini berkaitan dengan datangnya musim semi. Kata “rabi’” merujuk pada hujan musim semi, tumbuhnya rerumputan, serta warna hijau pada tanaman. Bulan ini diyakini sebagai awal musim semi.4. Rabi’uts Tsani (Rabi’ul Akhir)
Masih berhubungan dengan musim semi, bulan ini disebut sebagai lanjutan dari Rabi’ul Awwal.Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Rabi’ul Awwal merupakan awal dari musim semi, sedangkan Rabi’ul Akhir adalah puncaknya.
5. Jumadil Awwal
Kata “jumadi” merujuk pada musim dingin, di mana air mulai membeku (jumud). Kondisi ini lazim terjadi di wilayah Arab yang memiliki musim dingin cukup ekstrem.6. Jumadits Tsani (Jumadil Akhir)
Sebagaimana bulan sebelumnya, bulan ini menandai berlanjutnya musim dingin. Es dan pembekuan air mulai banyak ditemukan pada masa ini, sehingga dinamakan serupa.7. Rajab
Rajab juga termasuk bulan haram. Nama ini diyakini berasal dari seruan “urjubuu” yang berarti berhentilah dari perang.Ada pula yang menafsirkannya sebagai bentuk pengagungan (tarjib). Beberapa sumber menyebut bahwa penamaannya juga berkaitan dengan posisi bulan ini di pertengahan tahun atau kegiatan pemupukan pohon.
8. Sya’ban
Nama “Sya’ban” berasal dari kata sya’b yang berarti kelompok atau suku. Pada bulan ini, masyarakat Arab berpencar dalam kelompok-kelompok untuk mencari air.Ada pula yang mengaitkannya dengan posisi bulan ini yang berada di antara dua bulan istimewa: Rajab dan Ramadhan.
9. Ramadhan
“Ramadhan” berasal dari kata “ramadha” yang berarti panas terik. Bulan ini biasanya bertepatan dengan musim panas. Namun secara spiritual, Ramadhan juga diartikan sebagai bulan pembakaran dosa, karena banyaknya ibadah yang dilakukan dan besarnya pahala yang dijanjikan. Pada masa Jahiliyyah, Ramadhan dikenal sebagai “Al-Asham” (tuli), karena tidak terdengar suara peperangan selama bulan tersebut.
10. Syawwal
Nama ini berasal dari kata “syawwiluu” yang berarti “pergilah”. Ada pula yang mengaitkannya dengan gerakan ekor unta saat musim kawin.Karena alasan ini, pada masa Jahiliyyah, masyarakat Arab melarang pernikahan di bulan ini. Namun Islam justru membatalkan anggapan tersebut dan menyunnahkan pernikahan di bulan Syawwal.
11. Dzulqa’dah
Dinamakan “Dzulqa’dah” karena pada bulan ini masyarakat Arab berhenti dari bepergian jauh dan peperangan.Kata qa’dah berarti duduk atau diam. Bulan ini juga merupakan salah satu dari empat bulan haram.
12. Dzulhijjah
Bulan ini disebut “Dzulhijjah” karena di dalamnya umat Islam melaksanakan ibadah haji. Dzulhijjah merupakan puncak dari rangkaian tiga bulan haji yang dimulai sejak Syawwal dan Dzulqa’dah.Pelaksanaan haji dan berbagai ritualnya menjadikan bulan ini sangat istimewa dalam tradisi Islam.
Nah, itulah ulasan tentang asal-usul penamaan bulan dalam kalender Hijriyah, semoga menambah wawasan Anda ya!
Nah, itulah ulasan tentang asal-usul penamaan bulan dalam kalender Hijriyah, semoga menambah wawasan Anda ya!
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.